KETIK, SURABAYA – Penembakan warga Muslim terjadi di Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat (AS). Setidaknya sejak sembilan bulan terakhir, ada total empat pria Muslim tewas tertembak.
Korban terakhir, ditembak mati Jumat malam pekan kemarin. Padahal dua pekan sebelumnya, dua pria juga meregang nyawa dengan cara yang sama sementara satu pria lainnya ditembak di November.
Polisi sendiri percaya pembunuhan hari Jumat mungkin terkait. Apalagi pria-pria yang dibunuh diketahui berasal dari Asia Selatan.
Presiden Joe Biden menumpahkan amarah dan kesedihannya setelah empat warga Muslim di Amerika Serikat dilaporkan tewas dibunuh dalam serangkaian kejadian yang diduga berkaitan.
"Saya marah dan sedih atas pembunuhan mengerikan empat pria Muslim di Albuquerque," ujar Biden melalui Twitter, Minggu (7/8).
"Sementara menunggu penyelidikan menyeluruh, doa saya untuk keluarga korban. Pemerintahan saya mendukung penuh komunitas Muslim. Serangan kebencian ini tak punya tempat di Amerika."
Amarah Biden tercurah sehari setelah kepolisian Albuquerque mengumumkan bahwa mereka tengah menyelidiki pembunuhan empat pria Muslim. Insiden ini diduga terkait dengan pembunuhan satu pria Muslim lainnya tahun lalu.
Kepolisian menyatakan bahwa mereka menemukan korban terakhir pada Jumat malam di dekat kantor Layanan Keluarga Lutheran, yang memberikan bantuan untuk pengungsi.
Mereka tak mengungkap lebih lanjut identitas korban itu. Kepolisian hanya mengungkap bahwa pria itu berusia sekitar 20-an tahun dan "berasal dari Asia Selatan."
"Penyelidik meyakini pembunuhan pada Jumat itu terkait dengan tiga pembunuhan pria Muslim lainnya yang juga dari Asia Selatan," demikian pernyataan Kepolisian Albuquerque yang dikutip AFP.
Dua korban lainnya merupakan Muslim Pakistan. Satu korban berusia 41 tahun ditemukan pada 26 Juli, sementara yang lainnya berumur 27 tahun ditemukan pada 1 Agustus.
Para penyelidik saat ini sedang mendalami kemungkinan pembunuhan ketiga orang itu berkaitan dengan kematian seorang pria Muslim lainnya dari Afghanistan yang tewas pada 7 November 2021.
Untuk membantu pencarian, kepolisian mendesak siapa pun yang memiliki informasi mengenai pembunuhan ini untuk menelepon mereka.
Kelompok pemerhati hak asasi manusia Muslim AS, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), juga menawarkan imbalan US$10 ribu bagi pihak yang memiliki informasi terkait pembunuh para pria Islam tersebut.
Sementara pencarian masih berlangsung, ketegangan di komunitas-komunitas Muslim di AS mulai meningkat.
"Sekarang, orang mulai panik," kata direktur hubungan masyarakat Pusat Islam New Mexico. (*)