KETIK, JEMBER – Putri Indonesia Pariwisata 2022, Adinda Cresheilla membagikan pengalamannya menempuh pendidikan tinggi di penutupan acara Pandhalungan Campus Expo yang berlangsung di Lippo Mall Plaza Jember, Senin (17/6/2024) malam.
Pandhalungan Campus Expo sengaja diadakan khusus bagi siswa-siswi SMA/sederajat yang belum beruntung lolos seleksi nasional Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Baik yang berada di Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, dan Probolinggo.
Adinda menceritakan perjuangannya untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) impiannya.
“Aku berkali-kali coba masuk Universitas Indonesia dan gagal. Akhirnya bisa masuk lewat jalur Simak UI, padahal aku sudah beberapa bulan kuliah di universitas lain,” katanya di depan peserta.
Baginya kegagalan itu bukan akhir dari segalanya. Justru hal tersebut digunakan untuk refleksi diri dan meningkatkan kompetensi untuk meraih kesuksesan.
“Kita harus belajar dari kegagalan itu, pasti akan ada hasil dan tujuan lebih indah dari kegagalan-kegagalan itu,” imbuhnya.
Mengingat gagal masuk perguruan tinggi yang diinginkan bukan akhir dari segalanya. Masih banyak perguruan tinggi lain yang bisa menjadi pilihan kedua untuk menggapai cita-cita.
“Jangan hanya terpaku pada satu kampus itu saja, masih banyak kampus-kampus lain yang tidak kalah bagusnya. Jadi jangan berhenti untuk meraih cita-cita setinggi-tingginya,” tegas gadis kelahiran Surabaya, itu.
Dalam kesempatan yang sama, Muhammad Fawait, anggota DPRD Provinsi Jatim, juga memotivasi bahwa pendidikan adalah faktor penting dalam meraih kesuksesan. Apapun latar belakang keluarganya.
“Saya anak petani, jauh dari perkotaan, bisa sampai di posisi ini karena pendidikan,” ujarnya.
Ia juga berpesan kepada calon mahasiswa yang gagal masuk PTN impian untuk tidak berkecil hati. Menuntut ilmu di kampus swasta pun jadi tidak masalah.
Dirinya juga menyinggung soal angka kemiskinan di Jember yang disebabkan tingginya angka pengangguran. Hal Itu terjadi karena rendahnya jenjang pendidikan warga.
“Kita perlu menuntaskan persoalan Pendidikan di Jember. Salah satunya bisa melalui beasiswa pendidikan tinggi untuk warga Jember. Itu perlu disiapkan, dimanapun tempat kuliahnya,” papar Gus Fawait yang juga mencalonkan diri sebagai bupati Jember.
Menyiapkan generasi sekarang berarti menyiapkan angkatan kerja pada bonus demografi untuk dua puluh tahun ke depan.
“Bonus demografi hingga 2025 harus dimanfaatkan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.(*)