KETIK, LUMAJANG – Walau mulai turun hujan, namun permukaan air di Danau Ranu Pakis Kecamatan Klakah sampai saat ini masih tetap surut. Surutnya air di Ranu Pakis ini menyebabkan aliran sungai yang berasal dari danau tersebut tak lagi bisa memenuhi kebutuhan irigasi sawah di desa Ranu Pakis dan sekitarnya.
Bukan hanya untuk keperluan irigasi pertanian, untuk keperluan sehari-hari sebagian warga Ranu Pakis juga mulai kesulitan air.
"Sumur di rumah kami airnya tinggal sedikit. Pompa air hanya kita nyalakan untuk kebutuhan minum dan memasak. Sedangkan untuk kebutuhan mandi, kami angkut air dari danau menggunakan jerigen untuk mengisi bak mandi," kata salah seorang warga.
Warga mengangkut air menggunakan jerigen untuk keperluan mandi (Foto : Abdul Fatah / Ketik)
Masih kata warga, pagi hari mereka harus mengambil air sebanyak 5 jerigen besar, dan pada malam hari mengambil air lagi di danau untuk keperluan malam hari dan pagi harinya.
"Rata-rata saya mengambil 10 jerigen perhari untuk keperluan mandi saja, sedangkan untuk mencuci kami langsung ke danau ini," kata warga tersebut.
Bahkan untuk menghemat air, bisanya hanya anak-anak yang mandi di rumah, sedangkan untuk orang tua lebih sering datang ke danau langsung untuk keperluan mandi dan mencuci.
Aktivitas warga yang langsung memanfaatkan air danau ini sudah berlangsung hampir enam bulan. Biasanya air danau kembali penuh jika musim hujan berlangsung selama beberapa bulan.
"Kami sangat berharap segera turun hujan, karena sawah dibawah danau ini sekarang sedang kekurangan air," kata warga lainnya.
Selain Ranu Pakis, Ranu Klakah yang jaraknya sekitar 1 KM dari Ranu Pakis mengalami hal yang sama. Bedanya di Ranu Klakah untuk air buangan dari danau tersebut masih bisa mengaliri sungai yang kemudian dimanfaatkan untuk irigasi dan keperluan lainnya. (*)