KETIK, BATU – Dua inovasi terbaik Kota Batu yaitu Among Tani Crop dan Bangga E-Lokal mengantarkan Pemerintah Kota Batu menjadi salah satu nominator kota terinovatif untuk pertama kalinya.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, bersama 10 kepala daerah lainnya melaksanakan pemaparan untuk bersaing memperebutkan Kategori Kota Terinovatif Innovative Government Award (IGA) 2024.
Aries memaparkan dua inovasi terbaik Kota Batu yaitu Among Tani Crop dan Bangga E-Lokal di hadapan Dewan Juri IGA 2024.
"Sebagai bentuk komitmen kami selaku kepala daerah dalam mendorong peningkatan ekosistem inovasi di Kota Batu untuk pelayanan publik," kata Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai, Rabu 30 Oktober 2024.
Dewan Juri IGA 2024 berasal dari berbagai instansi dan juga guru besar perguruan tinggi. Termasuk lembaga negara non departemen seperti LAN RI dan lainnya.
Sementara, Dewan Juri dipimpin langsung oleh Kepala Pusat Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri RI.
Aries dalam paparannya menyampaikan inovasi di Kota Batu, sampai dengan Triwulan IV Tahun 2024 menunjukkan peningkatan atau kemajuan yang signifikan.
Jumlah inovasi di Tahun 2024 sebanyak 63 inovasi dan terdapat 29 OPD yang berkontribusi. Jumlah ini meningkat sebesar 788 persen dari tahun 2021 yang hanya terdapat 8 inovasi.
"Inovasi sangat diperlukan agar pelayanan pemerintah yang diberikan kepada masyarakat senantiasa relevan dengan tuntutan perkembangan daerah dan masyarakat," ungkapnya.
Terkait inovasi digital, Among Tani Crop merupakan aplikasi di bidang pertanian yang berfungsi sebagai penyedia informasi dan forum diskusi petani dengan para ahli tani.
Lebih lanjut, Pj Wali Kota mengatakan, salah satu fitur yang tersedia di Among Tani Crop adalah fitur penanganan keluhan Petani.
"Melalui fitur ini, petani dapat mencari solusi untuk menangani serangan organisme pengganggu tanaman," jelas Aries.
Sementara itu, inovasi Bangga E-Lokal merupakan mekanisme yang berfokus untuk memfasilitasi transaksi antara pelaku usaha lokal sebagai supplier dan pemerintah daerah selaku buyers. Mekanisme ini menghadirkan 3 etalase inklusif.
Yakni etalase jasa penyelenggara, jasa penyewaan, dan produk unggulan Kota Batu. Bangga E-Lokal ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pengusaha lokal untuk bersaing dan menyediakan jasa kepada pemerintah daerah.
“Selanjutnya kami juga berkomitmen, untuk inovasi daerah yang masuk IGA, KIPP, dan atau Kompetisi Inovasi lainnya akan difasilitasi pemerolehan Hak Kekayaan Intelektualnya," pungkas Aries.(*)