KETIK, BLITAR – Terkait banyak warga yang memprotes jalan yang rusak di beberapa desa di Kabupaten Blitar, Wakil Bupati (Wabup) Rahmat Santoso mencarikan solusi untuk memperbaikinya dengan dana non-APBD.“Karena aksi protes warga terkait jalan rusak makin banyak, maka saya akan berusaha mencarikan solusinya,” ujar Wabup Rahmat, Minggu (9/7/2023).
Orang nomor dua di Kabupaten Blitar ini menjelaskan kalau pihaknya akan berkoordinasi dengan ketua umum partainya, untuk mendapatkan solusi dana atau anggaran perbaikan jalan. “Jadi non-APBD atau bukan dana APBD, karena memang tidak mencukupi untuk memperbaiki semua ruas jalan yang rusak di Kabupaten Blitar. Solusinya dana dari pusat, serta pihak swasta yakni investor yang berminat berinvestasi di Kabupaten Blitar,” jelas politisi dari Partai PAN ini.
Bahkan untuk mengawali langkah mencari solusi anggaran perbaikan jalan rusak di Bumi Penataran julukan Kabupaten Blitar ini, Wabup Rahmat akan melakukan peninjauan ke lokasi titik-titik kerusakan jalan. “Bersama Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar, Medi Wibawa saya akan berkeliling melihat langsung kondisi jalan yang rusak. Ini sekaligus menginventarisirnya. Karena sesuai slogan partai, PAN harus hadir ‘Bantu Rakyat’,” tandas pria yang juga Wakil Ketua DPW PAN Jawa Timur ini.
Oleh karena itu Wabup Rahmat menegaskan sebagai kepala daerah akan bertanggung jawab atas kerusakan jalan ini, dengan memperbaikinya sebelum 2024 atau masa jabatannya berakhir.
“Saya yakin potensi yang dimiliki Kabupaten Blitar, banyak diminati investor seperti sektor pertanian, peternakan dan pariwisatanya,” tegas pria yang kini menjadi Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) ini.
Seperti diketahui selama 2023 ini sejak Januari-Juni, telah terjadi aksi protes warga terkait jalan rusak di Kabupaten Blitar. Terutama di wilayah Blitar selatan, seperti di Kecamatan Wates, Bakung, Panggungrejo, Wonotirto, Sutojayan dan Kademangan. Kemudian di Kecamatan Ponggok,Srengat, Nglegok, Kanigoro dan terakhir beberapa hari yang lalu di Desa Semen, Kecamatan Gandusari.
Ironisnya aksi protes warga yang menanami jalan rusak dengan pohon pisang dan membentangkan spanduk ini, terjadi di jalan utama akses menuju Desa Wisata di Desa Semen, Kecamatan Gandusari yang menjadi juara nasional dan sempat dikunjungi Menparekra, Sandiaga Uno tahun 2022 lalu.
Berdasarakan informasi dari Dinas PUPR Kabupaten Blitar, total ruas jalan yang rusak mencapai sekitar 300 km dengan tingkat kerusakan sedang sampai berat. Sementara pada 2023 ini, untuk perbaikan hanya dialokasikan anggaran Rp 98 miliar untuk ruas jalan yang masuk prioritas saja.(*)