KETIK, JAKARTA – Memasuki awal pekan perdagangan pada Senin (27/3/2023), harga minyak dunia terpantau mengalami lonjakan. Kenaikan ini diakibatkan meredanya kekhawatiran karena kekacauan sektor perbankan.
Melansir dari CNN Indonesia , Senin (27/3/2023), kontrak berjangka minyak Brent naik 33 sen atau 0,4 persen menjadi US$75,32 per barel pada pukul 00.40 GMT.
Minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) berada di US$69,65 per barel, naik 39 sen atau 0,6 persen.
Brent naik 2,8 persen minggu lalu, sementara WTI rebound 3,8 persen karena kegelisahan di sektor perbankan mereda.
"Ada lonjakan dalam aset berisiko pada pembukaan pagi ini, lebih karena ketiadaan perkembangan perbankan buruk selama akhir pekan," kata analis IG Tony Sycamore.
Selain itu kenaikan harga minyak ini juga dipicu oleh pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengatakan jika dirinya akan menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus, meningkatkan ketegangan geopolitik di Eropa terkait Ukraina.
NATO pun tidak tinggal diam, mereka mengkritik keputusan yang disebutnya sebagai retorika nuklir yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan, pada Jumat, bahwa Moskow sangat dekat dengan target untuk memotong produksi minyak mentah sebesar 500 ribu barel per hari (bph) menjadi sekitar 9,5 juta bph.(*)
