KETIK, SURABAYA – Beberapa kuliner babi banyak digemari masyarakat Surabaya terlebih non muslim. Bakso babi dan mie toree menjadi salah satu favorit warga Surabaya.
Salah satu pecinta kuliner Babi, Abed Nego (36) mengaku sangat gemar membeli bakso babi. Terlebih dengan jeroan serta kerupuk kulit babi.
"Kalau saya senang makan bakso babi di Jalan Polisi Istimewa dan dekat Stasiun Wonokromo itu nikmat sekali," bebernya kepada Ketik.co.id, Jumat, 27 September 2024.
Ia menyebut rasa kuah yamg kental dan gurih membuat dirinya ketagihan. "Beda kuahnya dengan kuah bakso sapi itu yang membuat ketagihan," ucap Abed.
Pria yang merupakan musisi ini selalu menyempatkan diri dalam sebulan 2 kali untuk mengonsumsi bakso babi. "Selalu saya sempatkan mampir untuk makan," terangnya.
Dibanderol dengan harga Rp30 ribu bersama es teh, Abed mengakui bahwa kuliner bakso babi tidak terlalu mahal. "Kalau yang agak murah dan tetap nikmat itu yang dekat stasiun Wonokromo," akunya.
Abed mengatakan bahwa sudah banyak resto atau tempat makan yang menjual babi mencantumkan kandungannya "Ini untuk menghormati masyarakat Muslim agar tidak terkecoh untuk makan yang mengandung babi," terangnya.
Abed Nego saat diwawancarai Ketik.co.id, Jumat, 27 September 2024. (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)
Hal senada juga diungkapkan Patrecia (35), menurutnya saat ini restoran atau tempat makan di pinggir jalan sudah bijak.
"Jadi mencantumkan bahan yang digunakan entah minyak atau bahkan gunakan daging babi. Jadi lebih bijak pedagangnya dan menghormati," terangnya.
Wanita asal Nginden Surabaya ini mengaku sangat senang mengkonsumsi mie Toree, mie dengan irisan daging babi toree dan jasio disebutnya sangat nikmat.
"Minya enak kenyal dan ditambah lembutnya daging babinya. Menambah nafsu makan yang sangat pas," ucap Patrecia.
Dirinya selalu menyempatkan mampir beli mie toree yang ada di Klampis sebulan tiga kali. "Karena memang mie toree tidak ada yang seenak di kawasan Klampis ini dan tidak membuka cabang dimana pun," bebernya.
Saat disinggung makanan yang harus dihindari bagi warga Muslim, Patrecia menyebut mie ujung pandang.
"Meskipun dia juga jualan mie ayam tapi lebih baik menghindari saja karena takutnya bahan atau pas mencucinya barengan sama yang menyajikan masakan babi," terangnya. (*)