Bappedalitbang Kabupaten Kebut Standar Metadata SDI

Jurnalis: Favan Abu Ridho
Editor: Marno

14 September 2023 04:00 14 Sep 2023 04:00

Thumbnail Bappedalitbang Kabupaten Kebut Standar Metadata SDI Watermark Ketik
Bappedalitbang saat membahas persiapan kegiatan Lokakarya Standar Data dan Metadata SDI, Kamis (14/9/2023). (Foto: Favan/Ketik.co.id)

KETIK, BLITAR – Bappedalitbang Kabupaten Blitar terus berkoordinasi dengan USAID ERAT dan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Kominfo) membahas persiapan kegiatan Lokakarya Standar Data dan Metadata SDI (sektoral dan multi sektoral).

Hal ini diungkapkan Kepala Bappedalitbang Kabupaten Blitar, Dr. Jumali, S.Pd., MAP. Dirinya menyebut, segala program yang akan dijalankan untuk meningkatkan kesejahteraan, harus dimulai dengan data yang akurat, detail, dan komprehensif.

"Kemarin dari Bappedalitbang Kabupaten Blitar telah melakukan rapat koordinasi dengan pihak USAID ERAT dan Dinas Kominfo untuk membahas perihal metadata SDI ini. Tentu terus kita kebut, agar di 2024 target kita untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem dapat terwujud," kata Jumali, Kamis (14/9/2023).

Data yang dimaksud, meliputi data sektoral dan multi sektoral, yang akan dijadikan landasan ilmiah bagi Pemkab blitar untuk memilih kebijakan mana yamg tepat sasaran. 

Data sektoral ialah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi pemerintah tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan.

"Data ini penting mengetahui tren (kecenderungan) yang akan terjadi pada masa datang, menentukan prioritas, sebagai acuan dalam evaluasi dan pengendalian kegiatan. Serta untuk memperkirakan antisipasi terhadap risiko dan hambatan yang akan dihadapi dalam pelaksanaan," jelas pria jebolan S3 Universitas Brawijaya ini.

Lebih lanjut Jumali memaparkan, data multi sektoral juga penting sebagai analisa kualitatif yang dapat menilai  faktor-faktor pada daya saing yang berkontribusi pada pengembangan wilayah.

"Tentu kita butuhkan data yang sekomprehensif mungkin, karena suatu wilayah tidak berdiri sendiri. ALda faktor-faktor eksternal pembanding dari wilayah di sekitarnya. Karena ini menyangkut kesejahteraan, jangan sampai program yang dibuat tidak tepat sasaran," imbuhnya.

Sebagai informasi, Pemkab Blitar menargetkan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol. Dalam artian pada tahun 2024, tidak ada lagi masyarakat Kabupaten Blitar yang masuk kategori miskin ekstrem. Oleh karena itu, Pemkab Blitar telah bekerja sama dengan USAID ERAT guna meningkatkan kualitas implementasi kebijakan dan pemberian layanan di tingkat daerah. (*)

Tombol Google News

Tags:

Bappedalitbang Kabupaten Blitar