Biaya Kesehatan Negara Membengkak Karena Penyakit Tak Menular, Anas Thahir Ajak Germas

Jurnalis: Ari Pangistu
Editor: Marno

19 November 2023 11:35 19 Nov 2023 11:35

Thumbnail Biaya Kesehatan Negara Membengkak Karena Penyakit Tak Menular, Anas Thahir Ajak Germas Watermark Ketik
Sy Anas Thahir, Anggota DPR RI Komisi IX saat memberikan sambutan di Kantor Desa Tanggul Angin, Kecamatan Tegalampel (Foto: Ari Pangistu/ Ketik.co.id)

KETIK, BONDOWOSO – Anggaran kesehatan negara terus membengkak. Salah satu penyebabnya yakni karena beberapa tahun terakhir ini angka kematian dan kesakitan akibat penyakit tidak menular meningkat drastis. 

Kondisi ini berpengaruh pada beban anggaran negara menjadi agak berat. Karena harus disisihkan untuk pengobatan biaya penyakit tidak menular itu dengan angka yang tinggi. 

Anggota Komisi IX DPR RI dari F-PPP, SY. Anas Thahir, saat menggelar sosialisasi di Kantor Desa Tanggul Angin, pada Minggu (19/11/2023), menerangkan, tahun 2020 anggaran kesehatan yang dikeluarkan pemerintah yaitu sekitar Rp 129 trilliun. Namun, di tahun 2023 ini meningkat sudah mencapai Rp 186 trilliun di bidang kesehatan. 

Angka ini tak hanya di Kemenkes RI, namun semua sektor kesehatan. Penyebabnya, karena memang persoalan kesehatan itu dinamis. 

"Hari-hari selalu muncul masalah yang timbul tenggelam, salah satunya variasi penyakit, termssukr pandemi Covid-19," ujarnya. 

Melihat ini, pria yang sudah dua periode menjabat sebagai Anggota DPR RI ini, mengajak ratusan masyarakat dari Kecamatan Taman Krocok dan Tegalampel,  Bondowoso untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). 

Yakni dengan memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat. Mulai dari menjaga pola makan dengan asupan gizi seimbang, hingga olahraga teratur. 

"Memperbaiki gaya hidup dengan membiasakan agar sehat. Itu insyaallah kita bisa mendapatkan kesehatan masyarakat," ujarnya. 

Menurutnya, gelora hidup sehat untuk masyarakat Bondowoso khususnya, sebagai upaya menekan permasalahan tersebut. Karena, kalau saja angka kematian dan kesakitan penyakit tidak menular bisa diturunkan, maka alokasi anggaran itu bisa digunakan untuk sektor yang lain. 

Seperti bisa untuk menambahkan subsidi pupuk, bisa dipakai menambahkan beasiswa, peningkatan infrastruktur pendidikan karena sampai sekarang masih ada ribuan kelas yang tidak layak pakai. 

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bondowoso, Buchori Mun'im mengatakan harapannya agar melalui sosialisasi ini bisa mengajak masyarakat merealisasikan gerakan hidup sehat. "Saya harapkan ini digetuk telurkan pada masyarakat lainnya," jelasnya. 

Ia pun menyebutkan bahwa dalam acara itu pihaknya tak hanya memberikan sosialisasi saja. "Kita juga memberikan pemeriksaan kesehatan gratis, serta memberikan materi tentang pentingnya hidup sehat dengan narasumber dari Dinas Kesehatan," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

#AnasThahir Bondowoso #PenyakitTakMenular #AnggaranKesehatanRI