KETIK, SURABAYA – Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Surabaya dan Jawa Timur untuk waspada sejak 2 hingga 10 Januari 2025. Pasalnya, di wilayah tersebut diprediksi terjadi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin puting beliung.
Cuaca yang diprediksi BMKG terjadi hujan lebat setelah malam tahun baru 2025 di Surabaya. Hujan deras berasal dari luar Kota Surabaya menyebabkan Sungai Brantas meluap dan mengakibatkan banjir dan genangan air melanda beberapa titik di Kota Pahlawan.
BMKG Stasiun Juanda, Sidoarjo membenarkan bahwa pada tanggal 2 hingga 10 Januari 2025 diprediksi terjadi cuaca ekstrem. Hujan lebat, angin kencang, puting beliung, dan banjir bandang terjadi di beberapa wilayah di Jawa Timur.
“Saat ini di wilayah Jatim berada pada musim penghujan. Selain itu, Monsun Asia berada dalam posisi aktif,” kata Thariq Harul Al Rasyid, prakirawan BMKG Juanda yang dihubungi Ketik.co.id, Senin, 6 Januari 2025.
Selain Monsun Asia, kata Thariq, pada saat musim penghujan seperti sekarang suhu muka laut masih hangat. Hal ini mengakibatkan cukupnya suplai uap air untuk pembentukan awan penghujan di sekitar Jawa Timur.
Seperti diketahui, berdasarkan cacatan BMKG ada dua jenis angin monsun barat (Monsun Asia). Angin ini bertiup dari barat menuju timur dengan tekanan tinggi ke Benua Australia.
Angin Monsun Asia ini melewati wilayah Indonesia setiap tahun pada periode bulan Oktober hingga April. Sedangkan angin monsun barat adalah angin yang membawa uap air.
Hujan deras yang lebat di Surabaya tercatat di Stamar BMKG Tanjung Perak mencapai 46.3 mm. “Curah hujan yang turun di Surabaya masih tergolong dalam intensitas sedang," ujar Thariq.
Adanya prediksi cuaca ekstrem di Jawa Timur dan Surabaya, BMKG telah mengirim surat ke Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Setelah menerima surat, Eri langsung mengirim video kepada RT dan RW se-Kota Surabaya. Isinya warga kota agar memperhatikan peringatan dari BMKG mengenai cuaca ekstrem tersebut.(*)