KETIK, AMBON – Bogasari memasuki usia setengah abad lebih atau 53 tahun. Kali ini Corporate Social Responsibility (CSR) Bogasari Mengajar mulai menjangkau wilayah Indonesia Timur yakni dengan membuat Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Pattimura (Unpatti), Ambon, Provinsi Maluku.
Kepala Divisi Bogasari Franciscus Welirang menjelaskan Unpatti mewakili salah satu kampus ternama dan besar di wilayah Indonesia Timur.
Menurutnya, Provinsi Maluku juga termasuk daerah yang memiliki kekayaan alam baik dari sisi pertanian maupun kelautan yang kaya dengan keragaman hayati, sehingga memiliki potensi pemberdayaan ekonomi yang harus didukung oleh dunia akademik di perguruan tinggi.
"Inilah yang menjadi pertimbangan Bogasari melakukan kerja sama berupa MoU dengan Unpatti,” kata Franciscus Welirang dalam siaran pers, Rabu 30 Oktober 2024.
Dengan adanya Bogasari Mengajar ini, Franciscus menyebut sebagai orientasi lapangan melihat potensi jurusan mahasiswa yang akan melakukan magang industri.
"Termasuk potensi para dosen untuk mengikuti magang atau penguatan terapan keilmuan di dunia industri sehingga materi perkuliahan yang diberikan semakin linkage dengan kebutuhan dunia industri,” ulas Franciscus Welirang.
Franciscus Welirang atau yang akrab disapa Franky ini yang juga sebagai pemerhati pangan menyampaikan kalau bahan pangan tepung terigu sangat potensial dan mudah digabung dengan berbagai produk pertanian lokal Indonesia.
Sehingga menghasilkan keanekragaman pangan, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Ia menyebut, hal ini dibuktikan dengan banyaknya UKM mitra Bogasari yang sukses berbisnis olahan makanan tepung terigu dengan produk pertanian lokal.
“Ini yang ke depan juga menjadi peluang bagi Unpatti untuk mengirimkan mahasiswa yang akan magang di Bogasari melalui MoU ini bisa mengembangkan kewirausahaan di sektor makanan di Provinsi Maluku," jelas Franky.
Ia menambahkan, adanya terapan teknologi dan manajemen industri yang akan ditekuni mahasiswa saat magang di Bogasari, tidak hanya meningkatkan kompetensi keahlian mereka, tetapi juga bisa menginspirasi dan membuahkan gagasan berwirausaha di Indonesia wilayah timur.
Kerja sama ini sangat diapresiasi Rektor Unpatti Fredy Leiwakabessy dan tim dosen. Apalagi ini merupakan kerja sama pertama kali dengan industri pangan nasional. Bahkan langsung dengan industri tepung terigu nasional pertama di Indonesia dan pabrik terbesar di dunia karena terletak di satu lokasi.
“Mahasiswa tidak hanya berani menyeberang pulau untuk menggali ilmu di dunia industri sekelas Bogasari, tapi juga kembali dengan membawa ilmu dan gagasan baru di dunia kampus,” pungkas Fredy. (*)