KETIK, PROBOLINGGO – Kebakaran yang menimpa rumah penggergajian kayu atau Sawmill di desa Malasan Kulon, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo ternyata bukan disebabkan oleh puntung rokok. Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Probolinggo, menyebut penyebab kebakaran diakibatkan korsleting di instalasi listrik dari mesin pemotong kayu.
Hal itu diungkap Kabid Damkar Satpol PP Kabupaten Probolinggo Kusumo mengungkapkan, berdasarkan hasil penelusuran anggotanya di lapangan terhadap titik api, ternyata mengarah pada instalasi listrik dari mesin pemotong kayu di dekat mesin genset yang terletak di sisi selatan rumah penggergajian.
"Kesimpulan kami terkait dengan penyebab kebakaran, bukan akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan, melainkan akibat korsleting pada instalasi listrik yang berada di dekat mesin genset," ungkapnya Selasa (15/8/2023).
Akibat korsleting listrik itu, dengan cepat api merembet ke tumpukan kayu yang sedianya akan diproduksi maupun yang telah menjadi limbah kayu dan mudah terbakar. Tiupan angin pun memiliki andil, sehingga kobaran api dengan cepat merembet dari sisi selatan ke arah utara yang lebih banyak terdapat tumpukan kayu.
"Di luar dugaan kami ternyata proses pemadaman membutuhkan waktu lebih dari 7 jam. Kendala kami saat itu adalah banyaknya material kayu yang mudah terbakar dan tiupan air yang kencang serta terbatasnya sumber air untuk penyemprotan," jelasnya.
Lebih lanjut, dengan segala kendala itu. Tak banyak material kayu atau bangunan yang bisa diselamatkan. "Terpenting tidak sampai ada jatuh korban jiwa," tegasnya.
Kusumo menambahkan, lamanya proses penanganan kebakaran itu juga disebabkan oleh anggotanya yang tak ingin pergi meninggalkan lokasi, sebelum bara api yang terdapat pada tumpukan kayu benar-benar telah padam.
"Alhasil proses pembasahannya pun dilakukan secara menerus. Tujuannya agar supaya titik api benar-benar telah padam dan tak memicu kebakaran susulan," pungkasnya.
Seperti diketahui, akibat kebakaran yang menimpa rumah penggergajian yang terletak di tepi jalan raya Probolinggo - Lumajang itu, kerugian materinya ditaksir mencapai Rp 150 juta.
Taksiran itu merujuk pada kerugian bangunan yang hangus terbakar, serta tumpukan kayu olahan yang akan diproduksi serta sejumlah mesin penggergajian yang hangus terbakar.(*)