Bupati Bandung: Pelatihan Teknis Upaya Strategis Capacity Building Kasek SMP

Jurnalis: Iwa AS
Editor: Akhmad Sugriwa

3 Agustus 2024 14:09 3 Agt 2024 14:09

Thumbnail Bupati Bandung: Pelatihan Teknis Upaya Strategis Capacity Building Kasek SMP Watermark Ketik
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat penutupan pelatihan teknis para kepala SMPN se-Kab Bandung, di Jatinangor Sumedang, Jumat (2/8/24). (Foto: Iwa/Ketik.co.id)

KETIK, BANDUNG – Pemkab Bandung melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) menggelar pelatihan teknis bertema "Integritas dan Budaya Kerja" dengan pesertanya para kepala SMPN se-Kabupaten Bandung, di Puri Khatulistiwa Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Rabu (31/7) - Jumat (2/8/2024).

Bupati Bandung Dadang Supriatna menilai kegiatan ini bukan hanya merupakan sebuah kesempatan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan saja, tetapi juga sebagai upaya strategis dalam memperkuat integritas dan budaya kerja di lingkungan pendidikan Pemkab Bandung.

Menurut bupati, kepala sekolah merupakan pemimpin dan memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan arah dan kualitas pendidikan.

"Oleh karena itu, penguatan integritas dan budaya kerja yang baik adalah hal yang mutlak diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan produktif," kata Bupati Bandung saat penutupan pelatihan teknis.

Bupati Dadang Supriatna yang akrab disapa Kang DS ini mengungkapkan sebagai bagian dari komitmen Pemerintahan Kabupaten Bandung terhadap peningkatan kualitas pendidikan, pemerintah telah menyusun beberapa program strategis yang diharapkan dapat mendukung upaya dalam memajukan dunia pendidikan.

Seperti program pengembangan kompetensi kepala sekolah dan guru seperti yang telah dilaksanakan ini juga untuk meningkatkan kompetensi para kepala sekolah dalam berbagai aspek manajerial, pedagogis dan juga teknologi pendidikan.

"Ini membuktikan integritas itu penting. Jadi salah satu tanggungjawab pimpinan sekolah, lebih cenderung kepada visi misi Pemerintah Kabupaten Bandung. Diharapkan ke depan setiap kepala sekolah membuat visi dan misi di sekolah masing-masing," kata Kang DS.
Ia menyatakan perlu ada suatu penghargaan atau reward dalam konteks strategi dan juga pola kepemimpinan di sekolah.

"Kalau kepemimpinan yang saya harapkan adalah kepemimpinan servant leadership (pemimpin sebagai pelayan)," ujar Kang DS. Di dalam servant leadership, imbuhnya, ada yang namanya leadership transformasional dan leadership transaksional.

Ppemimpinan transformasional adalah pemimpin yang memberikan motivasi pada bawahannya untuk bekerja secara maksimal dalam mencapai tujuan. Sedangkan kepemimpinan transaksional merupakan sikap pemimpin yang membimbing dan memotivasi pengikutnya dengan memberikan penghargaan atas hasil kerja mereka.

"Dalam konteks leadership transaksional, bukan kategori menyangkut masalah uang, tapi dalam konteks leadership transaksional itu adalah lebih mengedepankan reward dan punishment," tukas Kang DS.

Maka, kata dia, BKPSDM sesuai dengan perintah yang disampaikannya, bahwa semua pegawai Pemerintah Kabupaten Bandung ini untuk terus diberikan capacity building.

"Kenapa? Karena kondisi hari ini tidak bisa disamakan dengan 10 tahun lalu. Kondisi hari ini pasti selalu ada perubahan-perubahan. Baik tata cara, manajerial, dan lain sebagainya," jelasnya.

Menurutnya, BKPSDM sudah ada kewenangannya dalam menentukan dan memberikan reward dan punishment.

"Bukan hanya kepada para kepala sekolah saja, tapi kepada seluruh ASN Kabupaten Bandung. BKPSDM mempunyai kewenangan untuk memberikan sanksi apabila ada sesuatu hal yang melanggar dalam peraturan Perundang-undangan," kata dia.

Kang DS berharap dengan sudah dilaksanakannya bimbingan teknis yang merupakan capacity building untuk para kepala sekolah dari Rabu (31/7) sampai Jumat (2/8/2024) ini, bisa menghasilkan suatu ilmu yang bisa diterapkan.

Bukan hanya mendapatkan keilmuan dari nara sumber waktu pemaparan saja, kata dia, tetapi bisa diimplementasikan.

"Apalagi kondisi hari ini mohon diingatkan dan disampaikan kepada guru-guru pengajar yang mana setiap guru ini harus bisa lebih mempersiapkan diri. Jangan sampai guru kalah oleh murid," tuturnya.

Karena saat ini sudah tidak bisa dihindari masalah digitalisasi. Salah satu contoh di Kabupaten Bandung saat ini sudah berubah, yang tadinya manual dan konvensional.

"Tapi saat ini sudah mulai berubah, baik itu dalam konteks e-Office, termasuk dalam konteks data yang lain-lainnya. Ini sudah mulai ada perubahan," kata Kang DS.(*)

 

Tombol Google News

Tags:

kepsek kasek smp Pelatihan BUPATI BANDUNG dadang supriata PEMKAB BANDUNG