Bupati Bassam Kasuba Mandirikan Petani Halsel Lewat Proyek CDSUI

Jurnalis: Mursal Bahtiar
Editor: M. Rifat

7 Agustus 2024 02:46 7 Agt 2024 02:46

Thumbnail Bupati Bassam Kasuba Mandirikan Petani Halsel Lewat Proyek CDSUI Watermark Ketik
Agus Heriawan, Kadis Pertanian dan Perkebunan Halmahera Selatan. (Foto: Mursal Bahtiar/Ketik.co.id)

KETIK, HALMAHERA SELATAN – Perhatian dan Komitmen Bupati Halmahera Selatan Bassam Kasuba terhadap sektor pertanian sangat besar. Salah satunya diwujudkan melalui proyek Crop Diverpsity Conservation For Sustainable Use In Indonesia (CDSUI).

Proyek CDSUI ini didanai Global Environmet Facility (GEF ke-7) yang terfokus pada lokasi prioritas (lopri) di tiga Provinsi di Indonesia yakni Jawa Tengah, Kalimatan Tengah dan Maluku Utara. 

Upaya ini telah tertuang dalam visi dan misi Senyum Sejaterah Pemerintah Halmahera Selatan. Isinya yakni merevitalisasi sistem kemandirian ekonomi daerah barbasis budaya yang bertumbuh pada pengembangan potensi lokal unggulan yang bernilai tambah dan berdaya saing.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Halmahera Selatan Agus Heriyawan menyampaikan, kegiatan workshop ini merupakan kelanjutan dari tahapan-tahapan yang selama ini dilakukan oleh pemda Halmahera Selatan dan Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Maluku Utara serta Kementrian Pertanian.

“Ini adalah tahapan kesekian kalinya setelah Pemkab Halsel mendapatkan data-data dalam bentuk proposal yang disampaikan ke Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian,” kata Agus Heriyanto usai mengikuti worksop di Hotel Swiss Bell-In Bogor, Selasa (6/08/24).

Agus menjelaskan, Global Environmet Facility (GEF ke-7) bertujuan untuk mengkonservasi masyarakat yang punya komoditi pertanian di lokasi koservasi hutan cagar alam seperti hutan Halmahera Selatan.

GEF ke-7 ini adalah bentuk hibah yang akan disampaikan ke delapan daerah yang masuk lopri untuk memperdayakan budidaya dengan menkoservasi sumber daya genetik ciri khas masing-masing yaitu Halmahera Selatan adalah pala dan cengkeh.

“Proses ini adalah tahapan mempertemukan semua unsur yang bertanggungjawab dalam kepengurusan GEF ini. Jadi melalui proyek ini pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan bersama delepan kabupaten lain di Indonesia akan menerima suplay dana hibah dari bank dunia sebesar 60 juta US dolar,” jelasnya.

Lebih lanjut, Agus mengatakan dalam workshop itu bupati telah menyampaikan masukan-masukan dan ini membentuk satu juknis pelaksanaan sehingga dari delapan kabupaten itu Bupati Bassam Kasuba dapat mewakili untuk menjadi narasumber.

“Ini sebagai komitmen dan wujud terhadap keseriusan Bupati Bassam dalam memberdayakan masyarakat. Bupati mewakili delapan daerah lainnya untuk dimintai menjadi narasumber pada inception workshop Gef ke-7,” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Maluku Utara halmahera selatan Pertanian Agus Heriawan Bassam Kasuba