KETIK, MALANG – Ketua dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI memberikan apresiasi terhadap program Center of Excellent berbasis program studi yang dimiliki Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pada program tersebut terdapat spesifikasi keahlian yang mampu menyentuh kebutuhan masyarakat maupun industri.
"Selama ini perguruan tinggi hanya mencetak sarjana umum saja. Misalnya kalau di UMM, Prodi Perikanan ada profesi udang, koi, dan sebagainya sehingga lebih spesifik. Kita buat begitu karena mahasiswa boleh milih apa saja, ini yang kami sebut dengan program Center of Excellent," tutur Rektor UMM, Prof. Dr. Fauzan pada Senin (26/6/2023).
Untuk itu pihaknya menawarkan sinergi antara pemerintah dengan perguruan tinggi. Khusunya untuk menghadapi bonus demografi di 2024 nanti dengan mewujudkan Indonesia Emas.
"Ketika bicara tentang bonus demografi, konsepnya usia produktif lebih banyak jumlahnya dibandingkan usia non produktif. Mereka harus dibekali dengan keterampilan, kepemimpinan. Salah satunya yang bertanggung jawab adalah perguruan tinggi," paparnya.
Dengan demikian perguruan tinggi tidak dapat hanya mencetak lulusan yang bersifat umum tanpa adanya spesifikasi keahlian. Program Center of Excellent kemudian menarik perhatian keempat Dewan Pertimbangan Presiden RI.
Putri Kus Wisnu Wardhani, M.B.A selaku anggota Dewan Pertimbangan menyambut baik program Center of Excellent tersebut.
"Saya sangat impresif menyambut baik program yang sudah dilaksanakan Pak Rektor sampai dengan saat ini. Ini untuk pertama kalinya saya mendengar bahwa program yang ada, disesuaikan dengan minat dan kompetensi mahasiswa," tuturnya.
Ia pun berharap perguruan tinggi lainnya dapat mengadopsi Center of Excellent yang dimiliki UMM. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai persiapan menghadapi bonus demografi Indonesia di masa yang akan datang.
"Menurut saya, patut mendapat perhatian dan bisa diadopsi oleh perguruan tinggi lainnya. Kita menuju Indonesia emas, tidak bisa baku seperti yang selama ini kita lihat dalam dunia pendidikan. Terutama dengan mengadopsi pendidikan vokasi, keterampilan yang lebih khusus, tidak general," tambahnya.
Begitu pula dengan Dr. H. Soekarwo selaku anggota Dewan Pertimbangan sekaligus mantan Gubernur Jawa Timur. Program Center of Excellent berhasil dibentuk menjadi corporate culture yang dimiliki oleh UMM.
"Setelah kita lihat, belum ada satu perguruan tinggi yang melaksanakan konsep seperti itu, tentang nilai-nilai kultural menjadi basis. Bahkan dipupun menjadi satu corporate culture UMM," tambah Pakde Karwo.
Sementara itu, Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Wiranto selaku Ketua Dewan Pertimbangan menyebutkan kehadirannya untuk mencari masukan terkait kontribusi pemerintah dan perguruan tinggi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Semua masukan yang diterima pun akan disaring dan disampaikan kepada Presiden RI, Joko Widodo.
"Intinya misi kami saat ini, sedang mencari masukan dari UMM bagaimana peran universitas memberikan kontribusi kepada upaya pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Juga membangun karakter yang kuat untuk menghadapi persaingan global," sebut Wiranto.(*)
