Flora Endemik Jember Hampir Punah Dehaasia Ditemukan di Kawasan TN Meru Betiri

Jurnalis: Fenna Nurul
Editor: Mustopa

20 September 2024 15:47 20 Sep 2024 15:47

Thumbnail Flora Endemik Jember Hampir Punah Dehaasia Ditemukan di Kawasan TN Meru Betiri Watermark Ketik
Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) TN Meru Betiri Nur Rohmah menunjukkan lokasi penemuan flora endemik Dehaasia (Jumat, 20 September 2024) (Foto: Fenna/Ketik.co.id)

KETIK, JEMBER – Jenis tumbuhan atau flora endemis terancam punah Dehaasia pugerensis yang konon di bumi hanya terdapat di wilayah Jember dan hanya tersisa 191 individu dewasa ditemukan di Taman Nasional Meru Betiri.

Flora endemis yang belum pernah tercatat itu ditemukan pada awal bulan Agustus melalui kegiatan kolaborasi antara Balai TN Meru Betiri, Yayasan SINTAS dan Pusat Riset Ekologi dan Etnologi BRIN.

Jenis tersebut ditemukan di blok Curah Luwak, Resort Andongrejo, SPTN Wilayah II Ambulu pada tanggal 14 Agustus 2024 pada kegiatan Race Against Extinction Protecting a Vanish Legacy, Dehaasia pugerinsis, in its last stand of Meru Betiri National Park Indonesia, setidaknya terdapat 5 Individu yang ditemukan di wilayah ini.

Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) TN Meru Betiri, Nur Rohmah, mengaku, awalnya tidak tahu kalau di Taman Nasional ternyata ada flora langka dan endemik selain Rafflesia.

"Dalam kegiatan itu kami diberikan pelatihan eksplorasi terkait dengan flora Dehaasia. Saat turun ke kawasan rimba di TN Meru Betiri ternyata tumbuhan endemik itu ditemukan di pinggir jalan,” ungkap Nur Rohmah, saat ditemui di kantornya, Jumat, 20 September 2024.

Menurutnya pihak BRIN sudah melakukan penelitian sejak 2020 dan menyatakan bahwa tumbuhan Dehaasia merupakan jenis flora endemik yang hanya satu-satunya ditemukan di Kabupaten Jember, tepatnya di Kecamatan Puger.

Pihaknya terus melakukan eksplorasi, tak berselang lama jenis tersebut juga ditemukan di Blok Pringtali Resort Bandealit SPTN Wilayah II Ambulu pada tanggal 29 Agustus 2024 oleh anggota Resort Bandealit sebanyak 1 individu.

Kemudian pada tanggal 30 Agustus 2024 jenis tersebut juga ditemukan di wilayah Resort Wonoasri SPTN Wilayah II Ambulu tepatnya di Blok Pletes, dan jalur Nanggelan oleh anggota Resort Wonoasri dengan jumlah individu yang cukup banyak.

“Sejauh ini yang sudah ditemukan ada sekitar 15 individu. Tapi kemungkinan juga lebih dari itu ya, karena kami masih mencari lokasinya dimana saja, belum sampai tahap inventarisasi,” sambung perempuan berkacamata itu.

Flora Dehaasia itu diyakini memiliki manfaat sebagai tanaman obat karena mengandung sejumlah senyawa. Namun, memang belum banyak peneliti yang mengulas itu.

Selain itu, karakteristik pohon yang tidak terlalu tinggi dan rindang, sangat cocok jika dimanfaatkan sebagai tanaman peneduh.

“Tinggi tanaman dewasa sekitar 8 meter dengan diameter batang sekitar 20 cm. Untungnya keberadaan Dehaasia tidak terancam kegiatan illegal logging,” tutur Rohmah.

Disamping penemuan flora endemik langka di kawasan TN Meru Betiri, nantinya akan dilakukan konservasi eksitu atau dibudidayakan di luar habitat aslinya.

"Harapannya nanti bisa dimanfaatkan sebagai pohon peneduh di ruang terbuka hijau dan ditetapkan menjadi ikon Kabupaten Jember,” pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Dehaasia pugerensis flora endemik Taman Nasional Meru Betiri Jember Flora terancam punah