Haul ke-19, Kiai Mu'iz Keturunan Sunan Kudus di Banyuglugur Situbondo Segera Digelar

Jurnalis: Abdul Hakim
Editor: Heru Hartanto

19 April 2024 12:04 19 Apr 2024 12:04

Thumbnail Haul ke-19, Kiai Mu'iz Keturunan Sunan Kudus di Banyuglugur Situbondo Segera Digelar Watermark Ketik
Haul Ke 19 Almarhum Almaghfurullah DR. KH. R. Abdul Mu'iz Idris Al-Qudusy, Jumat (19/04/2024) (Foto : Abdul Hakim / ketik.co.id)

KETIK, SITUBONDO – Haul keturunan Sunan Kudus, yaitu Almarhum KHR. Abdul Mu'iz Idris Al-Qudusy, pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Munir Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo dalam waktu dekat ini bakal digelar, Jumat (19/04/2024).

KH. Abdul Mu'iz adalah putra KH. Idris, dari 11 saudara yang merupakan cucu KH. Sarqowi, pendiri Ponpes An-Nuqoyah Guluk-guluk Sumenep Madura. Semasa hidupnya, beliau dikenal sebagai seorang pengayom ummat lewat nasehat dan kepeduliannya terhadap problema yang dialami oleh masyarakat, baik masalah yang bersifat pribadi maupun yang bersifat umum.

Selanjutnya, Kiai Mu'iz bertemu dan berjodoh dengan seorang gadis bernama Zaitun, putri KH. Abdul Aziz, yang kemudian dinikahinya dalam usia 28 tahun. Nyai Zaitun atau yang biasa akrab dengan panggilan Nyai Hj. Faizah Zaitun, juga merupakan cucu kesayangan KH. Rois, pendiri Pondok Pesantren Nurul Hikam, Desa Kesambirambak, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo.

Tiga tahun setelah menikah, Kiai Mu'iz hijrah ke Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo. Di desa ini, beliau menempati tanah berukuran 6x10 m² di pinggiran pantai yang kemudian di atas tanah tersebut dibangun rumah semi permanen berukuran 4x6 meter untuk tempat kediaman dan sekedar tempat berteduh.

Berkat keistiqomahan, kesabaran dan keikhlasannya beliau mendapat sambutan positif oleh masyarakat sekitar. Hingga pada tahun 1970 mulailah santri berdatangan dari segala penjuru hingga mencapai 500 santri untuk menuntut ilmu agama di ponpes yang didirikan beliau.

Kiai Mu'iz juga aktif di organisasi islam, baik NU, IPNU, GP Ansor, LP Ma’arif dan beberapa organisasi lainnya. Selain itu, beliau juga dikenal sebagai kiai yang mempunyai dedikasi terhadap regenerasi Islam yang ditunjukkan melalui pengajian dan pendidikan yang tidak dikenal lelah, untuk dijadikan sarana pembinaan masyarakat dengan segala upaya.

Kiai Mu'iz yang masih keturunan Sunan Kudus ini, terasa dekat di hati masyarakat. Masa remaja beliau banyak dihabiskan di pesantren yang berada di lingkup rumahnya sendiri. Dalam menguasai ilmu agama, Kiai Mu'iz dikenal sebagai kiai yang menguasai leteratur agama, baik yang salaf sampai yang ditulis para intelektual Islam modern.

Kiai Mu'iz juga seorang pemerhati dan hoby kesenian, diantaranya musik gambus. Jadi tidak heran bila beliau menguasai alat musik secara otodidak, seperti rebana, biola, gitar, dan marawis. Kegemarannya tersebut disalurkannya dalam komunitas hadrah yang dijadikan sarana dakwah pengenal sejarah nabi.

Kiai Mu'iz wafat pada tanggal 12 November 2005 di usia 73 tahun. Ada tiga hal yang selalu diajarkan Kiai Mu'iz kepada santrinya. Pertama, mendirikan salat sebagai benteng diri dari perilaku yang bisa mengarahkan terciptanya keburukan dan kejahatan serta kekejihan. Kedua, senantiasa baik sangka kepada Allah di dalam berdzikir dan ketiga, berdoa agar tidak sombong, ujub dan takabur.

Dari pernikahannya, KH Mu'iz dengan Nyai Hj. Faizah Zaitun dikaruniai 5 orang anak. Antara lain Nyai. Hj. Masudah Mu'iz, KH. Ahmad Muzayyin Qudsy Mu'iz, Nyai Hj. Munifah Mu'iz, KH. Abu Naim Mu'iz, dan KH. Rahmatullah Mu'iz.

Berkat kecintaanya terhadap pengembangan masyarakat dan pengabdiannya di bidang keilmuan, pada tanggal 23 April 2000, Kiai Mu'iz mendapatkan gelar doktor kehormatan (Honoraris Causa) di bidang managemen masyarakat dan keagamaan dari ITM Malaysia.

Untuk haul Kiai Mu'iz sendiri bakal digelar pada hari Sabtu, tanggal 20 April 2024 atau 10 Syawal 1445 Hijriyah. "Acara puncaknya dimulai sekitar pukul 20.30 WIB hingga selesai di halaman Ponpes Al-Munir," kata Sunarwi, salah salah panitia haul di area Ponpes Al-Munir.

Bagi warga dan alumni serta simpatisan Ponpes Al-Munir, diharapkan kehadirannya di acara haul Kiai Mu'iz tersebut. "Kami, panitia juga mengundang para ulama, habaib, dan pejabat untuk menghadiri haul Kiai Mu'iz," ajak Sunarwi.

Dalam haul ke-19 KH Mu'iz itu, akan menggelar rangkaian acara diantaranya istighosah, Khotmil Qur'an, dan halal bihalal, temu alumni dan simpatisan Ponpes Al-Munir Situbondo. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Haul Ke-19Kiai Mu'iz Keturunan Sunan Kudus di Banyuglugur Situbondo Bakal Digelar Haul Ke-19 Kiai Mu'iz Keturunan Sunan Kudus Banyuglugur situbondo