KETIK, JAKARTA – Beberapa hari terakhir, desain Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi sorotan publik.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt Kepala Otoritas IKN, Basuki Hadimuljono menjelaskan, bangunan Istana Garuda IKN disusun dari bilah-bilah perunggu.
Tujuannya, jika material tersebut teroksidasi, warnanya akan berubah warna hijau cerah. Lantas, siapa sosok di balik kemegahan Istana Garuda IKN?
Patung IKN ini dirancang oleh Nyoman Nuarta. Ia adalah seorang seniman patung terkenal asal Indonesia yang lahir pada 14 November 1951 di Tabanan, Bali.
Nyoman Nuarta dikenal sebagai salah satu pelopor seni rupa kontemporer di Indonesia dan merupakan pencipta beberapa patung monumental yang ikonik.
Nyoman Nuarta juga terlibat dalam desain Istana Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN), yang merupakan proyek pembangunan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur.
Istana Negara yang didesain oleh Nyoman Nuarta ini dikenal dengan sebutan Istana Garuda karena arsitektur bangunannya yang terinspirasi oleh bentuk burung Garuda, lambang negara Indonesia.
Desain Istana Garuda ini sangat simbolis dan mencerminkan kekuatan serta identitas bangsa. Bentuk Garuda yang terlihat dalam desainnya bukan hanya sebagai simbol negara, tetapi juga sebagai lambang kebesaran dan kejayaan Indonesia.
Selain aspek visual yang megah, desain ini juga direncanakan untuk ramah lingkungan, sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang menjadi salah satu prinsip utama IKN.
Istana Garuda diharapkan menjadi ikon baru Indonesia yang menggambarkan semangat dan harapan bangsa dalam menyongsong masa depan di ibu kota baru.
Proyek ini merupakan bagian dari visi besar pemerintah untuk menciptakan pusat pemerintahan yang modern dan futuristik di Kalimantan Timur.
Selain itu, karya paling terkenal Nyoman Nuarta adalah Garuda Wisnu Kencana (GWK), sebuah patung raksasa yang terletak di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana di Bali.
Patung ini menggambarkan dewa Wisnu yang sedang menunggangi burung Garuda, yang merupakan lambang dari kebajikan dan perlindungan.
Proyek ini memakan waktu lebih dari 20 tahun untuk diselesaikan dan menjadi salah satu patung tertinggi di dunia.
Nyoman Nuarta juga telah menciptakan berbagai karya patung lainnya yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia dan di luar negeri.
Ia menggabungkan unsur-unsur tradisional dan modern dalam karyanya, serta menggunakan berbagai bahan, termasuk logam seperti tembaga dan baja.
Selain dikenal melalui karya-karya patungnya, Nyoman Nuarta juga mendirikan NuArt Sculpture Park di Bandung, Jawa Barat.
Tempat ini menjadi galeri permanen bagi karya-karyanya dan juga berfungsi sebagai ruang bagi seniman lain untuk berkarya dan memamerkan karya seni mereka. (*)
