Isu Jokowi Ketum PDIP, Ganjar Pranowo: Sebuah Kengawuran 

Editor: Shinta Miranda

31 Oktober 2022 07:50 31 Okt 2022 07:50

Thumbnail Isu Jokowi Ketum PDIP, Ganjar Pranowo: Sebuah Kengawuran  Watermark Ketik
Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah. (Foto: Pemprov Jateng) 

KETIK, JAKARTA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi isu soal dukungan agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi maju menjadi Ketua Umum PDIP pada 2024. 

"Itu sebuah kengawuran dan imajinasi dari seorang yang tidak mengerti aturan di PDI Perjuangan, yang tidak mengerti relasi di antara kami di dalam partai dan sangat sembrono," kata dia di Semarang, Ahad, 30 Oktober 2022. 

Ganjar mengatakan ada upaya adu domba di internal partai berlambang banteng moncong putih itu berkaitan dengan soal isu Jokowi jadi Ketua Umum PDIP. 

"Saya meminta semua mewaspadai adanya penumpang gelap yang ingin menciptakan disharmoni hubungan di tubuh PDIP. Agar siapa pun tidak membuat gerakan yang merusak nama baik seseorang," katanya. 

Mengenai suksesi ketua umum, lanjut dia, kongres partai sudah mengaturnya sehingga ide Jokowi merebut tampuk kepemimpinan PDIP itu tidak benar. 

Ganjar mengajak agar seluruh pendukung Presiden Jokowi konter isu tersebut, agar tidak menjadi bola liar. 

"Saya kira yang seperti ini mesti dicermati, apakah ini ide pribadi atau seruan orang. Kita yang sejak awal mendukung Pak Jokowi di dalam pemerintahan tentu harus segera konter orang-orang semacam ini agar tidak terpancing situasi yang mengadu domba," ucapnya. 

Menurut Ganjar, nuansa penumpang gelap dan adu domba juga tercium pada kejadian beberapa waktu lalu, di maa saat itu ada sekelompok orang mengaku sebagai relawan Ganjar mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK mengusut Ketua DPR RI Puan Maharani dalam kasus KTP elektronik. 

Dirinya meminta agar sukarelawan manapun tidak menggunakan strategi-strategi politik kotor, terlebih menjelang pesta demokrasi pada tahun 2024. 

"Saya ingin menyampaikan relawan manapun atau siapa pun, satu agar tidak menjelek-jelekkan orang, dua tidak mendiskreditkan orang, tiga juga tidak mendiskreditkan partai-partai," ujarnya. 

Isu tersebut dimulai dari Relawan yang mengatasnamakan Kami-Ganjar mendoakan agar Presiden RI Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP pada tahun 2024. Koordinator Nasional Kami-Ganjar Joko Priyoski mengatakan, Jokowi layak menduduki kursi ketua umum partai tersebut. 

"Untuk PDI Perjuangan, kita tahu bahwa fatsun partai itu adalah demokrasi, bukan partai kerajaan, maka kami berharap Pak Jokowi mau dan bisa terpilih kelak menjadi ketua umum di Kongres PDIP tahun 2024," kata Joko, Rabu, 26 Oktober 2022. 

Menanggapi pernyataan relawan Ganjar itu, pengamat politik Adi Prayitno mengatakan baru kali ini ada relawan yang bilang bahwa Jokowi layak menggantikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

Menurut Adi, hal itu adalah isu sensitif di internal PDIP, karena partai tersebut kental dengan politik Soekarno. 

"Masih ada Bu Puan, Prananda yang dinilai cukup pantas menjadi suksesor ketua umum PDIP di masa yang akan datang. Jadi harus dipastikan ini relawan Ganjar atau bukan," katanya. 

Adi mengatakan, tidak ada yang tahu motif kelompok yang mengaku relawan Ganjar itu mendukung Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP. Di samping itu, Adi menyebut suara Kami-Ganjar merupakan aspirasi tidak penting. 

"Entah relawan Ganjar apa bukan, kira-kira begitu, pastinya dianggap angin lalu belaka, dianggap tidak signifikan dan tidak penting," ujarnya. (*)

(Detiknews Agil Trisetiawan)

Tombol Google News

Tags:

Ganjar Pranowo Presiden Joko Widodo PDIP Capres