KETIK, JEMBER – Julukan Kota Tembakau yang disandang kabupaten Jember menjadi kontradiksi dengan predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) yang ingin diwujudkan Pemerintah Kabupaten.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Jember Muhammad Firjaun Barlaman. Ia mengakui tidak mudah untuk terus memenuhi indikator menuju KLA.
Pria yang akrab disapa Gus Firjaun itu melihat, secara ekonomi keberadaan tembakau dibutuhkan masyarakat. Untuk itu Pemkab akan membuat formulasi terbaik agar keduanya dapat berjalan bersama.
“Semisal menyediakan ruang khusus merokok hanya di tempat-tempat tertentu,” ungkapnya.
Bila tahun lalu KLA Jember berada pada tingkat Nindya, tahun 2024 ini Pemkab menarget bisa naik menjadi KLA tingkat Utama.
Upaya yang dilakukan Pemkab, lanjutnya yaitu membentuk forum anak Jember. Juga memberikan tempat bermain anak di ruang-ruang terbuka, tempat pelayanan publik, serta pusat perbelanjaan.
Termasuk mengadakan bimbingan teknis (Bimtek) dengan menghadirkan pihak dari kementerian terkait untuk memberikan arahan-arahan, edukasi, dan kiat-kiat untuk memenuhi 24 indikator Kabupaten Layak Anak.
“Menggandeng semua pihak dalam memenuhi 24 indikator tersebut terutama OPD-OPD,” pungkasnya.(*)