Ketua DPD Golkar Kota Blitar Bantah Isu Kader Membelot, Dodok : Itu Hanya Personal Saja

Jurnalis: Favan Abu Ridho
Editor: Muhammad Faizin

25 September 2024 17:50 25 Sep 2024 17:50

Thumbnail Ketua DPD Golkar Kota Blitar Bantah Isu Kader Membelot, Dodok : Itu Hanya Personal Saja Watermark Ketik
Ketua DPD Golkar Kota Blitar, Muhamad Hardi Husodo (Dodok), bersama dengan Sekretaris DPD Golkar Kota Blitar, Sidharta Djarot Riyadi, Rabu (25/9/2024). (Foto: Favan/ketik.co.id)

KETIK, BLITAR – Ketua DPD Golkar Kota Blitar, Muhamad Hardi Husodo, yang akrab disapa Dodok, membantah isu yang beredar terkait Wakil Ketua DPD Golkar, Heru Santoso, dan beberapa kader Golkar Kota Blitar yang disebut-sebut membelot mendukung pasangan Ibin-Elim dalam Pilkada 2024. Dodok menegaskan, keputusan Heru adalah langkah pribadi dan tidak mencerminkan sikap Partai Golkar secara keseluruhan.

"Bukan Wakil Ketua DPD Golkar ya mas Heru itu, beliau sebagai wakil ketua bagian yang terdapat di dalam struktur Wakil DPD Golkar. Saya tegaskan bahwa keputusan beliau ini secara personal dan tidak ada kaitannya dengan Partai Golkar maupun kader lainnya," kata Dodok di Kantor DPD Golkar Kota Blitar, Rabu (25/9/2024).

Dodok menjelaskan bahwa sebelum penetapan calon resmi, DPD Golkar Kota Blitar telah menghimpun usulan dari seluruh kader mengenai kandidat yang akan diusulkan ke DPP Golkar. Namun, setelah keputusan DPP Golkar menetapkan pasangan Bambang-Bayu sebagai calon yang didukung, seluruh kader diminta untuk mematuhi keputusan tersebut.

"Sebelum penetapan, kami menerima usulan nama dari kader, termasuk dari Pak Heru yang mengusulkan nama Dito, dan Pak Pur yang mengusulkan nama Elim dan Ibin. Namun, setelah DPP Golkar menetapkan pasangan Bambang-Bayu, semua kader harus patuh dan solid mengikuti keputusan tersebut," jelas Dodok.

Mengenai langkah yang diambil oleh Heru, Dodok berharap Heru bisa kembali mematuhi garis partai dan mendukung keputusan yang telah ditetapkan oleh DPP Golkar. 

"Saya telah berkomunikasi langsung dengan Pak Heru untuk mengingatkannya agar kembali ke jalan yang benar, kembali mematuhi keputusan DPD dan DPP Golkar," lanjut Dodok.

Terkait sanksi yang akan diberikan kepada Heru, Dodok menyatakan bahwa hal tersebut akan dibicarakan dengan DPP Golkar untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Nanti kita komunikasikan dulu dengan pimpinan di atas terkait itu, apakah masih bisa dibina atau tidak," ujar Dodok.

Di sisi lain, Sekretaris DPD Golkar Kota Blitar, Sidharta Djarot Riyadi, menyampaikan pandangan lebih tegas terkait sikap Heru. Menurutnya, jika seorang kader tidak lagi sejalan dengan partai, sebaiknya mengundurkan diri dari kepengurusan.

"Namanya berorganisasi itu harus disiplin. Semua ada mekanismenya, termasuk dukungan Golkar terhadap pasangan Bambang-Bayu. Kalau sudah tidak sejalan, secara etika mundur saja, jangan bicara hal yang tidak sesuai fakta kepada media," tegas Sidharta.

Dodok juga menekankan kembali bahwa Partai Golkar Kota Blitar tetap solid dalam mendukung keputusan DPP. Dia berharap permasalahan ini segera selesai, dan Heru bisa kembali ke garis partai.

"Di Golkar, semua kader solid mendukung keputusan DPP. Saya harap Pak Heru segera kembali ke jalan yang benar," pungkasnya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Golkar DPD Golkar DPP Golkar Heru Muhamad Hardi Husodo Dodok Blitar Kota Blitar Bambang-Bayu bantah