KETIK, SITUBONDO – Dalam rangka mengakomodasi kepentingan perempuan dan perempuan difabel, Badan Perencanaan Daerah Kabupten Situbondo dan Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo (PPDiS) menyelenggarakan Musrembang perempuan, Jumat (15/03/2024).
Dalam Musrembang ini, Luluk Ariyantimy Ketua Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo (PPDiS) meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo agar musrembang perempuan bagi Difabel dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya.
Musrembang yang diselenggarakan di Lantai II Pemkab Situbondo ini, dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Situbondo, Wawan Setiawan dan melibatakan perempuan PPDiS, Kelompok Difabel Desa (KDD), Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyiyah Muhamadiyah, Gabungan Organisasi Wanita, TP PKK Kabupaten Situbondo, DPW Situbondo, Puspa dan pihak terkait lainnya.
Sekda Kabupaten Situbondo, Wawan Setiawan dalam Segalanya mengatakan bahwa, musrembang ini untuk meningkatkan keterlibatan perempuan dan perempuan difabel agar terus memberikan masukan pembangunan di Kabupaten Situbondo.
“Kegitan ini penting bagi kaum perempuan dan perempuan difabel agar mendapatkan ruang untuk menyampaikan ide dan gagasan dalam proses perencanaan pembangunan. Ide dan gagasannya akan diakomodasi menjadi warna dalam kebijakan perumusan Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo,” kata Sekda Wawan.
Luluk Ariyantiny, Ketua PPDiS berharap hasil dari Musrembang Perumpuan dan Perempuan Difabel ini, diharapkan dapat memperkuat dokumen pembangunan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang di Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo.
Musrembang Perempuan ini, sambung Luluk, diharapkan mampu mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. “Semoga dengan mesrembang ini, kita kaum perempuan mampu mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender,” ujarnya.
Tak hanya itu yang disampaikan Luluk, namun dia juga menjelaskan secara panjang lebar tentang kesetaraan dan keadilan gender di hadapan peserta musrembang perempuan ini. “Khusus bagi perempuan difabel musrembang ini bisa menjadi agenda rutin yang mulai dari tingkat desa hingga tingkat kabupaten,” harap Luluk.
Lebih lanjut Luluk mengatakan, musrembang ini dilaksanakan untuk menjaring aspirasi perempuan dan untuk menjadi forum masukan dokumen perencanaan pembangunan RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) dan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Situbondo.
“Awalnya, musyawarah ini sudah dilakukan di 8 desa peredaman PPDiS, maka saya berharap kedepannya seluruh perempuan di desa se Kabupaten Situbondo bisa terlibat dalam musrembang perempuan difabel ini. Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kaum perempuan difabel dalam perencanaan pembangunan,” tegas Luluk Ketua PPDiS.
Luluk menjelaskan, musrembang perempuan ini, diharapakan akan memberikan pengalaman bagi perempuan Difabel dalam berbagi praktik baik terkait isu-isu gender. “Musrembang ini juga diharapkan bisa memperluas jejaring bagi perempuan Difabel dalam menyelesaikan masalah dari tingkat desa hingga tingkat nasional,” pungkas Luluk Ariyantiny. (*)