Kisah Abdul Gani, Pejuang Kemerdekaan Kebal Senjata di Kota Batu

Jurnalis: Sholeh
Editor: M. Rifat

16 Agustus 2023 10:27 16 Agt 2023 10:27

Thumbnail Kisah Abdul Gani, Pejuang Kemerdekaan Kebal Senjata di Kota Batu Watermark Ketik
Deretan Makan Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Suropati Kota Batu. (Foto Sholeh/ketik.co.id)

KETIK, BATU – Abdul Gani merupakan salah satu pimpinan Barisan Berani Mati dalam perang kemerdekaan Indonesia tahun 1948 di Kota Batu. Pada perang tersebut, Barisan Berani Mati bertugas mencuri senjata di markas Belanda.

Abdul Gani berasal dari Ngaglik Kota Batu. Dia memimpin barisan berani mati bersama 5 pejuang lainnya. Yaitu, Ba'i Murdoyo dan Daim dari Ngaglik, Lono dari Gunungsari, Pardani dan Fakih dari Sidomulyo.

Bendahara Dewan Pimpinan Cabang Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Batu, Sertu Pelaut (Purn) Kabul Erfianto menceritakan, Abdul Gani merupakan sosok pejuang yang kebal senjata. Namun begitu, ia gugur dalam pertempuran melawan Belanda.

"Beliau (Abdul Gani) salah satu pemimpin Barisan Berani Mati yang gugur di medan pertempuran. Beliau dikenal orang yang kebal," katanya.

Menurut cerita, usai ditangkap Belanda, Abdul Gani diikat kemudian diseret menggunakan truk dari kawedanan (sekarang Plaza Batu) sampai SMOA (Sekarang SMP 2 Jalan Bromo) tetapi tidak mengalami cidera sama sekali. Kemudian Belanda melindas Abd Gani dengan kendaraan tank hingga meninggal dunia.

"Karena keteguhan Abdul Gani untuk membela Indonesia, kemudian Belanda memberikan penghormatan pemakaman secara militer," tambah Kabul.

Pada 31Juli 1947, Belanda berhasil menduduki Batu di masa perang kemerdekaan atau Agresi Militer II. Belanda bersama pasukan sekutu waktu itu menyerang Batu melalui jalur utara, yakni dari Mojokerto melalui Pacet. Tidak hanya itu, Belanda juga menyerang Batu melalui Malang dan Karangploso.

Pada waktu itu, pejuang di Batu menerapkan siasat perang bumi hangus. Maka bangunan bangunan besar harus dibakar agar tidak dibuat markas Belanda.

Pasukan Belanda di Batu utara sempat mendapatkan perlawanan oleh pejuang kemerdekaan. Sempat terjadi baku tembak di perbatasan Batu utara.

Pasukan Belanda kemudian juga mendapatkan perlawanan di beberapa desa di Kota Batu.

Sesuai catatan DPC LVRI Kota Batu, perlawanan tersebut menggugurkan belasan pejuang kemerdekaan. Di antaranya di Desa Sumberbrantas gugur pasukan berani mati, Kaihena di Desa Junggo dan Sidomulyo Gugur Anggota Gerilyawan Harnoto dan Rusman.

"Di Kletek Temas ada 6 orang yang gugur, sedangkan di Gunung Pucung juga ada enam Korban yang gugur," jelas Kabul.

Saat ini, Abdul Gani diabadikan menjadi sebuah nama jalan di Kota Batu. Jalan Abdul Gani, membentang dari TMP Suropati Kota Batu ke Utara sampai kawasan lereng gunung Panderman di Kota Batu.(*)

Tombol Google News

Tags:

Kota Batu Abdul Gani ketikagustusan 17 Agustus HUT RI Kemerdekaan