KETIK, SURABAYA – Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dahsyat di Turki dan Suriah pekan lalu sudah mencapai 33.000 hingga Senin (13/2/2023).
Para pejabat Turki mengonfirmasi lebih dari 29.600 orang meninggal di wilayah tenggara negara itu. Sedangkan di Suriah tercatat sekitar 3.400 orang telah meninggal.
Puluhan ribu orang lainnya terluka, membuat kekhawatiran akan menambah jumlah korban meninggal lebih banyak lagi. Tim penyelamat masih terus mencari korban yang tertimbun puing-puing bangunan. PBB mengatakan upaya bantuan telah gagal mencapai orang-orang di Suriah barat laut.
Hampir seminggu setelah gempa magnitudo 7,8 pada 6 Februari, upaya penyelamatan di beberapa daerah dialihkan ke misi pemulihan.
Jumlah yang tak terhitung terkubur di bawah reruntuhan. Di Suriah, kelangkaan ekskavator membuat orang mati-matian menggali sendiri untuk orang yang mereka cintai. Di seluruh wilayah yang hancur akibat gempa, besarnya kebutuhan sulit untuk dipahami.
“Kami belum pernah melihat penderitaan dan kehancuran sebesar ini dalam lebih dari satu dekade,” kata Johan Mooij, direktur tanggap World Vision Syria, dalam sebuah pernyataan.
“Dampaknya sangat besar, dibutuhkan satu generasi bagi para penyintas untuk pulih," ujarnya, seperti dikutip Washington Post. (*)