Kota Malang Mendapat Tambahan Alokasi Pupuk Subsidi di Tahun 2024

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Muhammad Faizin

21 Agustus 2024 08:45 21 Agt 2024 08:45

Thumbnail Kota Malang Mendapat Tambahan Alokasi Pupuk Subsidi di Tahun 2024 Watermark Ketik
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Kota Malang mendapatkan penambahan alokasi pupuk subsidi di tahun 2024. Penambahan tersebut berlaku bagi pupuk urea maupun NPK. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan menjelaskan awalnya Kota Malang hanya mendapat 325 ton pupuk urea. Saat ini bertambah menjadi 500 ton. Begitu pula dengan NPK dari alokasi 300 ton menjadi 700 ton. 

"Bersyukurnya di tahun ini kami mendapatkan tambahan alokasi pupuk subsidi," ujar Slamet, Rabu (21/8/2024). 

Alokasi pupuk subsidi tersebut akan dikoordinir melalu ketua kelompok tani masing-masing wilayah. Untuk tiap kilogramnya, pupuk urea bersubsidi dibandrol dengan harga Rp 2.250, sedangkan non subsidi Rp 7.000. 

"Sedangkan NPK subsidi Ro 2.300 per kilogram. Kualitasnya sama, unsur haranya juga sama," lanjutnya. 

Selain pupuk bersubsidi, Dispangtan Kota Malang juga telah memfasilitasi beberapa kebutuhan pertanian lainnya. Mulai dari bantuan benih padi, jagung, pestisida, racun tikus, hingga jaring pengaman bulir padi. 

"Mulai Januari kemarin sudah disalurkan. Begitupun pupuk subsidi sudah diberikan saat masa tanam awal tahun lalu. Cuma yang saat ini tambahan pupuk dan benih jagung di PAK tahun 2024," katanya. 

Ia berharap melalui alokasi subsidi tersebut dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan membantu petani mengatur keuangannya. Terlebih saat ini HET gabar kering panen menjadi Rp 6.000. Kondisi tersebut dinilai menguntungkan petani. 

"Petani cukup bahagia dan sejahtera. Bahkan dipasar mencapai Rp 7.000, sebelumnya itu Rp 4.000. Kemudian banyak masukan dari seluruh Indonesia berubah menjadi Rp 5.000, kemudian saat ini menjadi Rp 6.000," tuturnya. 

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso menjelaskan ketersediaan pupuk dengan harga terjangkau harus tetap dipantau. Apabila tak terkendali, dapat menjadi penyebab tingginya inflasi. 

"Jika pupuk dan pestisida tidak tersedia atau terkontrol, dalam proses produksi berikutnya bisa dibayangkan kalau harga sudah tinggi. Masuk proses produksi dan ujung akhirnya harga beras bisa di luar daya beli masyarakat dan menjadi penyebab inflasi," ujarnya. 

Tombol Google News

Tags:

Dispangtan Kota Malang Kota Malang Pupuk Subsidi Urea