KETIK, MALANG – Ketersediaan pasokan LPG bersubsidi 3 kilogram kembali langka di Kota Malang. Hal tersebut membuat banyak masyarakat mengeluh sebab kesulitan mencari stok LPG di pasaran.
Salah satunya diungkapkan oleh Devi, warga Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru. Ia mengaku kesulitan menemukan stok LPG sejak Senin (24/7/2023) lalu.
"Hari Senin kemarin gas habis, terus cari ke toko sekitar sini tapi tidak ada semua," keluhnya pada Rabu (26/7/2023).
Devi juga menjelaskan telah menghubungi beberapa pemilik toko kelontong yang berada jauh dari tempat tinggalnya. Namun, hasil tetap nihil.
"Sudah menghubungi kontak-kontak penjual LPG juga sama saja. Barusan sudah coba menghubungi lagi katanya masih tidak ada," lanjut Devi.
Kelangkaan LPG 3 kg tersebut membuatnya kesulitan untuk memasak. Alhasil ia terpaksa harus membeli makanan di luar.
"Saya kan anak kos, masak supaya hemat. Tapi karna kesulitan cari LPG, mau tidak mau harus beli makan di luar," sebutnya.
Menanggapi kelangkaan di masyarakat, Wali Kota Malang Sutiaji menyebut telah menambah kuota LPG 3 kg untuk Kota Malang. Persoalan tersebut juga tengah ditangani oleh Pemerintah Pusat lantaran terdapat krisis energi.
"Sebetulnya sudah mitigasi, minta ada penambahan kuota. Sebenarnya stoknya masih aman dan sudah dicek, tidak ada permainan di tingkat agen maupun distributor," jelas Sutiaji.
Sutiaji menekankan terdapat pembatasan pembelian LPG bersubsidi 3 kg di masyarakat. Termasuk memastikan bahwa LPG 3 kg hanya diperuntukkan bagi warga kurang mampu.
"Kebijakan belinya saja dibatasi, di warung-warung ada yang beli lima tabung tapi dibatasi tiga tabung. Tadi saya minta tambahan kuota, karena ada banyak mahasiswa baru dan banyak hari libur panjang yang tidak terduga, sehingga banyak kebutuhan bertambah," lanjutnya.(*)