Mahasiswa Antropologi UB Eksplorasi Budaya Lembata NTT, Jadi Topik Skripsi

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: M. Rifat

29 Juli 2023 07:41 29 Jul 2023 07:41

Thumbnail Mahasiswa Antropologi UB Eksplorasi Budaya Lembata NTT, Jadi Topik Skripsi Watermark Ketik
Aileen bersama masyarakat di Lembata. (Foto: Humas UB)

KETIK, MALANG – Bermula dari membantu penelitian dosen, Aileen seorang mahasiswa Antropologi Universitas Brawijaya (UB) berkesempatan mengikuti kegiatan Eksplorasi Budaya Lembata di Kabupaten Lembata, NTT.

Hasil dari kegiatan tersebut ia tuangkan menjadi topik skripsi dan mengantarkannya memperoleh IPK memuaskan, yakni 3,79.

Aileen melihat budaya Lembata yang ditampilkan pada kegiatan tersebut merupakan upaya revivalisme atau gerakan untuk menghidupkan kembali adat masyarakat. Ia menemukan banyak nilai yang terkandung pada kegiatan tersebut.

Mulai dari semangat pelayanan, persatuan atas dasar kesamaan asal-usul, pentingnya menjaga hubungan dengan alam maupun leluhur, serta kebersamaan.

Adapun judul skripsi yang ia angkat yakni “Eksplorasi Budaya Lembata: Upaya Revivalisme Budaya sebagai Modal Sosial Pembangunan”. Ia berhasil turut serta dalam menggali nilai-nilai luhur yang ada dalam tradisi masyarakat ritual yang berbeda di 10 titik desa.

“Mengikuti kegiatan Eksplorasi Budaya Lembata menurut saya menarik. Akhirnya saya memutuskan untuk menuliskannya menjadi skripsi,” ujar mahasiswa asal Jakarta Barat itu.

Aileen juga berkesempatan tinggal di Lembata selama satu bulan. Kegiatan eksplorasi tersebut diinisiasi oleh pemerintah sebagai upaya mewujudkan nilai-nilai yang didasarkan pada pengalaman hidup melalui ritual kebudayaan. Sehingga diharapkan dapat menjadi penawar di masa yang penuh bencana dan kesusahan.

“Sudut pandang melihat pembangunan tidak hanya dari segi fisik, melainkan dari segi mental. Dari tulisan mengenai kegiatan Eksplorasi Budaya Lembata, saya ingin menunjukkan bahwa dalam pembangunan yang menjadi fondasi dan harus terlebih dahulu dibangun ialah manusianya,“ tambahnya.

Aileen menyelesaikan masa perkuliahannya itu dalam waktu singkat, yakni selama 3,5 tahun. Kegemarannya membaca buku dan jurnal-jurnal penelitian mendukungnya mampu menyelesaikan penelitian dengan mudah. Termasuk didukung dengan suasana pembelajaran yang kondusif di Program Studi Antropologi.

“Dosen di prodi juga berkontribusi besar dalam masa perkuliahan saya. Mulai dari ilmu dan diskusi yang menyenangkan, pemikiran kritis yang ditanamkan, hingga kesempatan untuk mengikuti penelitian," tambahnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Antropologi UB Skripsi Lembata ntt Universitas Brawijaya