KETIK, BATU – Makam Dinger di Desa Tulungrejo kecamatan Bumiaji Kota adalah salah satu bangunan bersejarah peninggalan Belanda. Bangunan Makam Dinger berada di antara perkebunan apel warga Desa Tulungrejo. Bangunan berarsitektur Belanda tersebut merupakan mausoleum atau sebuah komplek makam milik keluarga Dinger.
Mengutip, cagarbudayajatim.com, ada sebuah pahatan di atas pintu bangunan ini yang bertuliskan Graf Familie Dinger, yang berarti makam keluarga Dinger.
Di sebelah kanan atas pintu terdapat tulisan Anno dan di sebelah kiri bertuliskan 1917. Tulisan tahun tersebut biasa digunakan sebagai penanda tahun pembangunan atau tahun penguburan di mausoleum itu.
Dinger yang memiliki nama lengkap Jan Dinger merupakan seorang administrator, direktur dari Bank Excompto. Ia juga seorang tuan tanah perkebunan mulai kebun gula, teh, kopi hingga kina.
Menurut sumber yang sama, Jan Dinger lahir di Amsterdam pada 16 Agustus tahun 1835 dan meninggal pada 2 maret tahun 1917 di Tulungrejo. Di Maesolum itu, juga terdapat makam istrinya, yaitu Elisabeth Malvine Ernestine van Polanen.
Semasa hidup, Jan Dinger berpesan kepada keluarganya untuk dimakamkan di lahan pertanian jika meninggal dunia. Sedangkan, Elisabeth, istri Jan Dinger meninggal dalam rentang waktu yang jauh dengan Jan Dinger. Ia tercatat baru meninggal pada tahun 1938.
Sebagai cagar budaya, Makam Dinger di Kota Batu saat ini masih dijaga keberadaannya. Sebuah pagar besi mengelilingi makam tersebut untuk melindungi dari tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Pintu makam dan juga pintu gerbang juga terkunci rapat sehingga tidak semua orang bisa masuk ke Makam Dinger tersebut.(*)
