Makan Daging Kurban Berlebihan Berbahaya, Simak Penjelasannya

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Marno

29 Juni 2023 13:06 29 Jun 2023 13:06

Thumbnail Makan Daging Kurban Berlebihan Berbahaya, Simak Penjelasannya Watermark Ketik
Sate kambing, kudapan lezat Hari Raya Idul Adha berbahaya bila dikonsumsi berlebihan. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Menyantap daging kurban dalam momentum Hari Raya Idul Adha menjadi hal wajib di masyarakat. Saat ini hampir setiap rumah dapat dipastikan memiliki daging kambing ataupun sapi. Tapi perlu hati-hati, terdapat efek samping bagi seseorang yang berkelebihan mengonsumsinya, berikut penjelasannya.

Kepala Bidang Pencegahan dan pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Pacitan drg Nur Farida mengungkapkan, meski tubuh manusia membutuhkan zat gizi, namun untuk jenis daging merah sebaiknya dibatasi, seperti daging sapi, kambing, domba, dan kerbau.

"Semua jenis makanan apapun akan memberi efek negatif pada tubuh apabila di konsumsi berlebihan. Efek itu tentunya ada efek jangka pendek maupun jangka panjang," kata Farida, kamis, (29/6/2023).

Sebaiknya, kata Farida, konsumsinya tidak lebih dari 50 – 70 gram per hari, bila sulit menghitungnya, dapat memperkirakan 2 potong daging itu setara dengan 2/3 dari piring makan. Terlebih, pastikan konsumsi daging tidak lebih dari 6 potong atau 250 gram dalam seminggu.

"Per individu berbeda, dengan kondisi sehat tanpa adanya peningkatan kolesterol, tekanan darah maupun keluhan yang lain. Tapi harus diimbangi dengan aktivitas fisik, sayur dan buah yang seimbang," tambahnya.

Farida menambahkan, konsumsi daging berlebihan dapat menyebabkan aliran darah tersendat sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti stroke, hipertensi, hingga serangan jantung. Masyarakat tak perlu takut, asalkan mengkonsumsinya dalam batas wajar.

"Untuk jangka panjang konsumsi makanan jenis daging, tentu akan meningkatkan kolesterol dan tekanan darah," ujarnya.

Foto Potret daging sapi kurban, termasuk jenis daging merah. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)Potret daging sapi kurban, termasuk jenis daging merah. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

Menurutnya kandungan lemak jenuh dalam daging merah cukup tinggi, bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh. "Kolesterol ini nantinya akan menumpuk menjadi plak, dan menimbulkan bahaya penyempitan pembuluh darah," paparnya.

Farida berharap, jangan sampai pada kesempatan baik ini, malah menjadi petaka bagi masyarakat. Sebenarnya dalam Islam telah diajarkan, bahwa sesuatu hal yang berlebihan itu tidak baik.

"Semua kembali pada diri sendiri karena saya yakin semua ciptaan Allah itu baik, tinggal bagaimana pola konsumsi kita masing masing," ujarnya.

Perlu diketahui, sebanyak 100 gram daging sapi panggang dan bakar memiliki kadar lemak jenuh masing-masing sebesar 2,47 dan 4,68 gram. Dengan berat yang sama, daging kambing bakar mengandung lemak jenuh sebesar 5,69 gram.(*)

Tombol Google News

Tags:

kesehatan Daging Kurban Idul adha Nur Farida