KETIK, JAKARTA – Pulau Madura menyimpan kuliner yang luar biasa. Cukup banyak sajian khas asal Pulau garam yang bisa membangkitkan selera makan. Hal yang menjadi daya tarik adalah empat kabupaten memiliki ciri khas masing-masing di setiap suguhan maupun menu.
Misalnya sate ayam dari Bangkalan penyajian dan bumbunya belum tentu sama dengan di Pamekasan. Sementara makanan khas Madura tidak selalu sate, soto, atau nasi buk (nasi madura).
Ada sejumlah kuliner terembunyi yang bisa dieksplorasi. Utamanya makanan berkuah. Yuk dicicipi:
Soto Mata Sapi
Ini bukan telur goreng mata sapi. Tapi benar-benar soto yang berbahan mata sapi, lengkap dengan tulangnya. Mata sapi terlebih dahulu diberi bumbu sebelum dijadikan soto. Makanan ini disajikan dengan potongan daging sapi dan usus sapi.
Menu ini berbeda dengan soto di Madura umumnya. Kuahnya lebih merah karena menggunakan cabai merah yang sudah dihaluskan. Selain itu, kuah soto menggunakan bumbu khas Madura.
Lokasinya agak tersembunyi dan susah dicari lantaran masuk gang. Anda bisa bertanya kepada warga soto mata sapi yang ada di Jalan Pancar, Burneh, Bangkalan.
Kaldu Kokot
Kokot adalah kikil sapi yang menjadi makanan khas warga Sumenep. Namun kokot disajikan dalam dua menu, yakni kaldu dan soto kokot. Untuk kaldu kokot disajikan dengan rebusan kacang hijau.
Kaldu kokot telah menjadi salah satu icon warga Sumenep. Sebab cukup banyak kedai yang menjajakan kaldu kokot. Namun ada satu kedai yang cukup terkenal di Sumenep.
Namanya Warung Adnan yang beralamat di Jalan DR.Wahidin menyedot para pecinta kuliner, dengan memberi review cukup tinggi di Google. Anda yang membawa mobil bisa memarkir kendaraan di Jalan DR Wahidin-Pejagalan, Sumenep.
Topak Ladeh
Masih seputar masakan yang berkuah. Suguhan kali inai adalah topak ladeh. Belum pernah mendengar? Topak ladeh merupakan makanan yang sudah ada sejak turun temurun di Madura. Empat kabupaten di Madura memiliki ciri khas masing-masing.
Topak dalam bahasa lokal berarti lontong. Umumnya makanan ini disajikan pada saat lebaran ketupat atau tujuh hari setelah Idul Fitri. Pada momen ini ada yang menyebut tellasen topa.
Topak ladeh berbahan utama betis sapi ditambah daging sapi yang sudah diberi rempah-rempah. Daging sapi dimasak berjam-jam terlebih dahulu untuk menghasilkan daging yang empuk. Disuguhkan dengan ketupat dan kacang panjang. Tak ketinggalan kerupuk berbahan udang dan kacang kedelai.