KETIK, SURABAYA – Anders Antonsen yang sedang dalam performa terbaiknya menjadi pebulu tangkis yang harus diwaspadai di Malaysia Open 2025. Juara Malaysia Open edisi lalu ini sedang dalam misi mempertahankan mahkota Super 1000 yang disandang.
Kendati demikian, pebulu tangkis peringkat 2 dunia asal Denmark itu tetap berhati-hati, mengingat ketidakmampuannya meraih gelar ganda di Malaysia tahun lalu.
Setelah meraih gelar perdananya di Malaysia Open, Antonsen tersendat di Malaysia Masters pada bulan Mei, tersingkir di perempat final.
Kekalahannya di ajang Super 500 membuka jalan bagi kompatriotnya di peringkat 4 dunia Viktor Axelsen untuk mengamankan gelar Masters. Antonsen bertekad mempertahankan gelarnya di Malaysia Open 2025.
Dicuplik dari New Straits Times, Antonsen mengungkapkan, jika gilanya World Tour kali ini diawali dengan Super 1000, namun tidak merasakan tekanan tambahan sebagai juara bertahan.
“Saya punya kenangan bagus di sini dan ingin tampil bagus lagi. Namun, saya juga bermain di Malaysia Masters Mei lalu dan kalah di perempat final. Jadi, ini lebih tentang balas dendam daripada membela sesuatu.” Kata Antonsen
“Saya tampil bagus di turnamen-turnamen terakhir dan memainkan banyak pertandingan. Secara fisik, saya merasa hebat dan dalam performa terbaik saya,” tambahnya.
Unggulan kedua Antonsen memulai kampanyenya melawan pemain peringkat 24 dunia Taiwan Wang Tzu Wei di babak pertama.
Dia menghadapi potensi pertandingan putaran kedua dengan pemain peringkat 11 dunia Jepang Koki Watanabe atau pemain peringkat 13 dunia Singapura Loh Kean Yew, diikuti dengan kemungkinan pertarungan perempat final dengan juara dunia bertahan Thailand Kunlavut Vitidsarn.
“Pada hari terbaiknya, Tzu Wei bisa menantang siapa pun, jadi saya harus menganggapnya serius. Pertandingan ini bisa berjalan baik, dan saya tidak ingin melihat terlalu jauh ke depan,” lanjut juara bertahan Malaysia Open ini kepada NST.
Performa Antonsen saat ini menunjukkan bahwa ia akan menjadi pesaing utama di Malaysia Open. Dengan pengunduran diri Lee Zii Jia karena cedera pergelangan kaki, saingan utamanya diperkirakan adalah juara Olimpiade dua kali Axelsen dan peringkat 1 dunia Shi Yu Qi dari Tiongkok.
Antonsen tampil luar biasa dalam tiga start terakhirnya, memenangkan China Masters, finis sebagai runner-up di Final Tur Dunia pada bulan Desember, dan meraih King Cup Invitational di Shenzhen.
Andalan Denmark ini tampaknya berada di posisi yang tepat untuk mengulang final tahun lalu melawan Shi Yu Qi di Axiata Arena Kuala Lumpur, meskipun Axelsen bisa merusak pesta itu untuk mereka.
