Menabung Selama 40 Tahun, Akhirnya Penjual Tahu asal Lumajang Ini Bisa Naik Haji

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Marno

15 Juni 2023 10:16 15 Jun 2023 10:16

Thumbnail Menabung  Selama 40 Tahun,  Akhirnya Penjual Tahu asal Lumajang Ini Bisa Naik Haji Watermark Ketik
Kasan Solin dan istrinya Susiana, penjual tahu bisa berangkat haji, setelah menabung selama 40 tahun, Kamis (15/6/2023). (Foto : M.Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Kalau di sinetron ada Tukang Bubur Naik Haji, di Dusun Karangsukup, Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang ada penjual tahu naik haji.

Mereka adalah Kasan Solin bersama istrinya, Susiana. Ingin tahu bagaimana caranya pasangan suami istri ini  hingga bisa menunaikan rukun Islam yang kelima itu?

Ternyata tak mudah, Kasan butuh perjuangan selama 40 tahun. Dia hidup berhemat dan  menyisihkan sebagian hasil penjualan tahunya. "Saya menyisihkan uang Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu per minggu dari hasil berjualan tahu," ujar Kasan didampingi sang istri saat ditemui di Asrama Haji Sukolilo, Kamis (15/6/2023)

Kasan mengaku mempunyai niat pergi ke Baitullah itu sejak masih bujang. Karena itu, dia harus rajin menabung agar niatnya terkabul.

“Sejak saya masih bujang, saya kepingin sekali bisa berangkat haji. Waktu itu sekitar tahun 1983, sedikit demi sedikit saya mulai menyisihkan setiap pendapatan yang saya terima,” ucap Kasan.

Dia menuturkan kali pertama menabung untuk haji dengan menyisihkan uangnya di celengan yang ia simpan dalam lemari baju. “Saya berusaha sisihkan dengan diniati dalam hati ingin pergi berhaji,” terang pria 55 tahun ini.

Kasan menceritakan saat itu dirinya masih menjadi buruh membuat tahu di usaha milik pamannya. Setelah dirasa mampu berusaha sendiri, Kasan mulai merintis usaha produksi tahu. Tak hanya memproduksi tahu, dia juga yang menjajakan tahu dari kampung ke kampung dengan naik sepeda motor.

Setelah uang dalam celengannya penuh, Kasan pun memecahnya. Uang tersebut dipergunakan untuk membeli seekor sapi. “Dari seekor sapi itu, saya rawat baik-baik sehingga berkembang menjadi 4 ekor sapi. Pada tahun 2011, saya jual semua sapi yang saya punya untuk daftar naik haji dan dijadwalkan berangkat tahun 2021,” jelasnya.

Kini setiap hari dia memproduksi tahu dengan bahan baku sekitar 30 kg kedelai. Selama Kasan berhaji, usaha tahunya tetap berjalan dibantu anak-anaknya. Ia mengaku tidak memiliki karyawan, selain istri dan anak-anaknya. Memang selama ini Kasan melibatkan keluarganya dalam memproduksi tahu.

Kasan dan istri sangat berbahagia, meski  keberangkatan hajinya sempat tertunda karena pandemi Covid-19. Karena tahun ini mereka terkabul bisa berangkat ke Tanah Suci Makkah.

“Doa yang saya panjatkan nanti semoga kami sekeluarga hidup makmur dan sehat serta anak-anak kami juga bisa naik haji semua,” pungkasnya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

haji Penjual tahu naik haji Ibadah Haji Haji 2023