Meneladan Raehan, Jadi Sarjana Berprestasi di Tengah Kesibukan sebagai Pesepak Bola

Jurnalis: Sholeh
Editor: Mustopa

9 September 2023 04:59 9 Sep 2023 04:59

Thumbnail Meneladan Raehan,  Jadi Sarjana Berprestasi di Tengah Kesibukan sebagai Pesepak Bola Watermark Ketik
Raehan saat usai yudisium Prodi Administrasi Bisnis FISIP Universitas Merdeka Malang. (Foto: Dok. Raehan)

KETIK, MALANG – Keberhasilan Raehan Nur Wijaya dalam membagi waktu antara hobi dan pendidikan patut diteladani oleh generasi muda saat ini. Bagaimana tidak, Raehan mampu lulus sarjana dengan prestasi meskipun sibuk menjalani hobinya bermain sepak bola.

Pria kelahiran 21 tahun silam ini lulus dari Prodi Administrasi Bisnis FISIP Universitas Merdeka Malang dengan IPK 3,67. Sementara, di dunia sepakbola, Raehan telah wira-wiri bertanding di Liga 3, membela beberapa kub sepak bola.

"Saya mulai gemar bermain bola sejak umur tiga tahun. Baru masuk Sekolah Sepak Bola (SSB) pada usia 6 tahun sampai umur 17 tahun. Terus lanjut usia 18 dan 20. Sampai sekarang ikut Liga 3," kata pria ramah yang akrab disapa Raehan itu, Sabtu (9/9/2023).

Raehan biasa bermain sebagai striker atau penyerang. Namun, tak jarang, ia juga dipasang sebagai gelandang atau winger. Pada awal aktivitasnya sebagai pemain sepak bola, Raehan pernah bergabung di klub Banteng Muda, Persema 1953 U-15 dan Akademi Persema Indonesia. 

Kemudian, ia lanjutkan kariernya di Arema Indonesia U-17, Porma FF, Persema Malang, Persikoba Batu dan PSIL Lumajang. Raehan juga pernah memperkuat Tim Porprov Kota Malang.

"Di SSB Porma FC latihan untuk menjaga kondisi aja, untuk persiapan seleksi atau trial Liga 3. Saya latihan di SSB Porma pertama kali diberangkatkan untuk memperkuat Persikoba bertanding di Liga 3," jelas  warga Tidar Permai Kelurahan Karangbesuki Kecamatan Sukun Kota Malang tersebut.

Foto Raehan saat mengolah si kulit bundar pada suatu pertandingan sepakbola. (Foto: Dok. Raehan)Raehan saat mengolah si kulit bundar pada suatu pertandingan sepakbola. (Foto: Dok. Raehan)

Raehan membeberkan resepnya bisa membagi waktu antara kuliah dan latihan sepak bola. Ia biasanya memulai latihan sendiri di pagi hari sebelum berangkat kuliah.

Kemudian di sore hari, Raehan kembali latihan sepak bola bersama tim atau klub. Sedangkan malam harinya, ia manfaatkan untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah.

Menurutnya, butuh tekad yang kuat sehingga kedua aktivitasnya dapat berjalan seiringan. Nyatanya, Raehan dapat lulus kuliah tepat waktu atau 8 semester.

"Kalau saya sendiri tinggal gimana membagi waktu. Kalau kuliah kan pagi, tergantung jadwal. Awal sebelum liga, saya pagi latihan sendiri, dari habis subuh hingga jam 7 kemudian kuliah," urai alumni SMAN 9 Malang tersebut.

Ke depannya, Raehan ingin tetap bermain sepak bola meskipun telah menyandang gelar sarjana. Sebagai anak bungsu dari empat bersaudara, Raehan juga ingin tetap tinggal dekat dengan orangtuanya yang sudah memasuki usia pensiun.

Oleh karena itu, ia berencana membuka usaha yang tak jauh dari dunia sepak bola. 

"Kalau tekad saya ingin terus bermain bola sampai ada batasan waktu usia. Cuma saya sambil buka usaha di dunia sepak bola seperti berjualan sepatu dan jersey. Terus kalau pilihan terakhir ya kerja tapi tetap bermain sepak bola," tandasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Raehan Nur Wijaya