Mengenal Simolek, Cara OJK Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat Indonesia

Jurnalis: Fenna Nurul
Editor: Irwansyah

28 Februari 2023 07:45 28 Feb 2023 07:45

Thumbnail Mengenal Simolek, Cara OJK Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat Indonesia Watermark Ketik
Ketua OJK Jember saat menghadiri Simolek Edutainment di Bondowoso. (Foto: Nias7 for Ketik.co.id)

KETIK, JEMBER – Sejak tahun 2022, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis Sarana Informasi Mobil Literasi dan Edukasi Keuangan (Simolek) Edutainment. Hal itu merupakan salah satu upaya untuk memperluas edukasi keuangan bagi masyarakat.

Diluncurkannya Simolek ini untuk menjangkau kelompok masyarakat yang sulit dijangkau secara daring. Edukasi dikemas dengan cara yang kreatif dan variatif dengan menonjolkan unsur edukasi dan entertainment.

Hal itu merupakan upaya untuk mengatasi masalah keuangan yang banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat. Seperti praktek rentenir, pinjaman online ilegal, investasi bodong, dan lainnya.

Di sisi lain, adanya peningkatan akses keuangan oleh industri jasa keuangan yang harus diimbangi dengan edukasi dan literasi mengenai keuangan.

Kegiatan Simolek Edutainment disesuaikan dengan karakter daerah setempat dalam menyampaikan edukasi.

Tak luput juga, OJK Jember melaksanakan program sarana edukasi tersebut di beberapa wilayah naungannya. Salah satunya yang digelar di Bondowoso, tepatnya di Pendopo pada Senin (27/2/2023) pagi.

Acara Edukasi Keuangan Simolek Edutainment di Bondowoso dihadiri oleh Ketua OJK Jember Hardi Rofiq Nasution, Bupati Bondowoso Salwa Arifin, DPR RI Komisi XI, serta para pemangku kepentingan lainnya. Ratusan masyarakat Bondowoso berbondong-bondong mengikuti edukasi keuangan tersebut.

Kegiatan tersebut dibuka dengan sambutan oleh ketiga tokoh tersebut kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi yang dilakukan dari pihak OJK yang memiliki kompetensi. Peserta yang hadir mendapatkan bingkisan sembako dari OJK yang dibagikan pada penghujung acara.

Masih pada acara yang sama, Ketua OJK Hardi Rofiq Nasution saat diwawancara mengungkapkan bahwa literasi keuangan untuk menghindari rentenir maupun pinjaman ilegal. Ia berharap kedepannya masyarakat sudah paham dengan modus-modus oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Harapannya makin kesana makin kecil ruang geraknya (oknum ilegal),” ungkapnya.

Tak hanya berhenti di kegiatan seminar saja, OJK Jember berencana mempercepat penyebaran literasi keuangan melalui kepala desa setempat mengenai literasi resiko keuangan.

“Awal maret sementara mengumpulkan seluruh kepala desa di jember, next nanti Bondowoso, paling tidak kalau kades sudah dikasih tau kan bisa ngasih tau ke warganya,” ujar Hardi Rofiq Nasution.

Selain gencar memberikan pengetahuan kepada masyarakat, OJK juga bekerjasama dengan 13 kementerian dan lembaga untuk memberantas penipuan online. Bentuk kerjasama itu disebut dengan Satgas Waspada Investasi (SWI) yang diketuai langsung oleh OJK.

Tujuan dari semua upaya itu semata-mata untuk melindungi masyarakat agar tidak dirugikan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab serta bijak dalam melakukan kegiatan ekonomi.

“Makanya literasi itu penting biar masyarakat itu tahu kalau pinjam kesini bunganya sekian resiko sekian, sebaiknya ke bank konvensional,” pungkas Hardi Rofiq Nasution. (*)

Tombol Google News

Tags:

OJK Jember Edukasi dan literasi keuangan SIMOLEK