KETIK, SURABAYA – Perempuan hebat itu rehat sejenak di antara jeda habisnya masa periode pertamanya 2019-2024 dan Pilkada serentak keduanya di 27 November 2024 nanti.
Sepuluh bulan menuju November 2024, terasa begitu lama bagi mereka yang merindukan sosok perempuan hebat tersebut.
Sosok perempuan hebat tersebut adalah Bunda Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur. Hari Selasa, 13 Februari 2024 bisa jadi hari patah hati se-Jawa Timur. Orang nomor satu di Jatim itu resmi pamitan dan mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur.
Bunda Khofifah, begitu akrab disapa, genap bertugas dan mengabdi selama 5 tahun di periode pertamanya bersama Emil Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur.
Sejak dilantik 13 Februari 2019 lalu, Khofifah sukses membukukan catatan-catatan positif untuk Jawa Timur. Ada 738 penghargaan dari berbagai sektor yang diraih Pemprov Jatim di bawah komando Khofifah.
Catatan prestasi itu menjadi sejarah peninggalan karya kebijakan dan akselerasi pembangunan untuk masyarakat Jawa Timur. Tentu, prestasi itu tidak lepas dari kerja keras Khofifah dan jajarannya.
Di hari yang sama, saat pamitan, Khofifah Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu sekaligus memohon doa restu untuk kembali maju dalam kontestasi Pilgub 2024-2029. Ia memilih tetap berpasangan dengan suami Arumi Bachsin. Saya sih YES. Lanjutkan!
Saya menyaksikan sendiri bagaimana kedekatan Khofifah dengan masyarakat Jawa Timur. Tidak salah jika saya menegaskan hampir seluruh warga Jatim yang berakal sehat mengharapkan Khofifah kembali memimpin provinsi dengan populasi 39,74 juta jiwa (data 2019).
Secara umum semua warga Jatim bahkan negeri inipun pada umumnya merindukan Khofifah kembali memimpin Jawa Timur.
Di sini saya tidak membahas siapa tokoh-tokoh, orang terdekat atau lembaga manapun yang merindukannya, tetapi saya akan ungkap ada kelompok yang dengan emosional penuh ikhlas kecintaannya tanpa intrik merindukan beliau.
Dalam catatan saya, setidaknya ada 5 kelompok tersebut yang merindukan Bunda Khofifah kembali memimpin Jawa Timur. Siapa saja? Berikut ulasan saya:
Yatim Piatu
Kenapa poin ini saya sampaikan di awal? Sebab Khofifah adalah satu-satunya Gubernur di Indonesia, atau mungkin satu-satunya pemimpin daerah di Indonesia yang istiqomah memberikan santunan kepada anak yatim piatu di setiap acara.
Selama 5 tahun menjabat, sudah menjadi kebiasaan Khofifah memberikan santunan kepada yatim piatu dalam setiap mengadakan atau menghadiri acara. Biasanya diiringi lantunan sholawat Nabi dan alunan hadrah. Tak pernah luput. Namanya juga kebiasaan. Ini lah yang unik dan patut dicontoh dari seorang Khofifah.
Setiap acara, minimal ada 10 anak yatim yang disantuni. Sedangkan sehari, Khofifah katakanlah berkegiatan di 5 tempat berbeda. Karena Khofifah dikenal sebagai sosok pemimpin pekerja keras hingga hampir 24 jam nonstop.
Bayangkan sudah ada 50 anak yatim. Itu baru sehari. Setahun sudah berapa dikali 365 hari, apalagi 5 tahun. Hampir 100 ribu anak yatim piatu yang rindu mantan Menteri Sosial era Jokowi itu.
Yang diharapkan dari anak yatim ini pasti adalah doanya yang tulus ikhlas. Hebatnya doa anak yatim ini cash and carry. Langsung dibalas oleh Allah. Para yatim berdoa agar Khofifah diberi kesehatan, kesuksesan dan kekuatan memimpin Jawa Timur hingga memimpin negeri ini.
Dari sini saya yakin dengan ratusan ribu anak yatim yang diperhatikan, banyak sekali anak yatim lainnya di pelosok negeri ini khususnya Jawa Timur merindukan sosok pemimpin seperti Khofifah hadir kembali dan mengundang mereka silih berganti dimanapun beliau berada.
Saya terus menebak, mungkin inilah salah satu amalan beliau yang membawanya terus berkah dalam segala urusan dan doanya selalu dikabulkan.
Ojol Perempuan
Sebagai seorang perempuan, Khofifah menaruh perhatian besar terhadap pemberdayaan dan perlindungan bagi perempuan, khususnya mereka yang bekerja di atas aspal.
Khofifah bahkan pernah menerima penghargaan dari Gojek Indonesia dan Grab Indonesia atas perlindungan dan pemberdayaan terhadap ojek online perempuan pada tahun 2022 lalu.
Setiap Hari Kartini, Khofifah rutin mengundang perwakilan ojol perempuan untuk datang ke Gedung Grahadi sebagai bentuk penguatan terhadap pemberdayaan perempuan.
Tak heran jika pengemudi perempuan ojek online di Jawa Timur merindukan kembali hadirnya sosok pemimpin dan pengayom seperti Khofifah.
Kader Pramuka
Khofifah adalah Kamabida Jatim. Hampir di setiap acara out door, Khofifah selalu disambut oleh kader-kader Pramuka. Bersama Arum Sabil Ketua Kwarda Jatim, Khofifah melatih generasi muda agar memaksimalkan setiap potensi yang ada di setiap dirinya.
Khofifah menaruh perhatian besar terhadap Pramuka. Ia tampak sering terlibat di berbagai event ke-Pramukaan yang diselenggarakan di Jawa Timur.
Khofifah sangat dekat dengan adik-adik Pramuka. Saat kunjungan kerja di kab/kota di Jatim, Khofifah kerapkali disambut hangat oleh kader Pramuka.
Tagana
Taruna Siaga Bencana atau yang biasa disingkat Tagana, dibentuk sebagai upaya untuk memberdayakan dan mendayagunakan generasi muda dalam berbagai aspek penanggulangan bencana.
Sebagai ujung tombak dalam penanganan bencana yang terjadi di Jawa Timur, Khofifah memberikan perhatian besar terhadap pelatihan dan pemberdayaan para anggota Tagana.
Bahkan tak jarang Khofifah memberikan bantuan sosial kepada para anggota Tagana, agar mereka merasa diperhatikan dan didukung dalam menajalankan tugasnya.
Tagana dan Khofifah tak bisa dipisahkan. Sejak menjabat Mensos, Khofifah sangat peduli dengan Tagana hingga dibawa ke Jawa Timur dan melekat menjadi satu kesatuan dalam aksi kemanusiaan.
Keluarga besar Tagana Jatim merindukan Khofifah. Kenangan aksi kemanusiaan bersama Khofifah sudah tersimpan rapi.
Tukang Becak
Khofifah yang juga Ketum Muslimat NU akrab dengan segala lapisan masyarakat, termasuk tukang becak. Dia sering memberikan bantuan sosial kepada tukang becak.
Tak jarang Khofifah mengundang mereka datang ke gedung negara Grahadi untuk beramah tamah dan mendengarkan curahan hati dan keluh kesah mereka.
Tampak tak ada sekat yang memisahkan antara pemimpin dan masyarakat kecil, di mata Khofifah mereka semua pantas mendapatkan perhatian karena sudah tugasnya sebagai pemimpin merangkul semua golongan. (Kia)
Matur nuwun Bunda Khofifah. Dari kami yang merindukanmu. We all miss you!