KETIK, SURABAYA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya giat memangkas dahan dan ranting pohon menjelang musim penghujan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya pohon tumbang.
Pemangkasan dahan pohon menyasar berbagai titik lokasi di Surabaya, seperti ruas jalan protokol, perumahan, perkampungan, dan taman.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati DLH, Myrna Augusta Aditya Dewi mengatakan pemangkasan atau perantingan dilakukan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Selain itu juga sesuai dengan permintaan warga.
“Perantingan kami setiap hari di semua tempat pada delapan rayon wilayah. Kegiatan tersebut dilakukan secara bergantian,” jelas Myrna, Sabtu 16 November 2024.
Perantingan, lanjut dia, juga berfungsi untuk merapikan pohon yang menutupi penerangan jalan umum (PJU) dan mengurangi beban pohon, karena semakin banyak ranting maka beban yang ditanggung akan semakin berat.
“Kriteria perantingan, dilihat dari ketinggian cabang dan jumlah cabang pohonnya. Apabila sudah tinggi maka beban batang utamanya sudah berat. Saat itulah dilakukan perantingan,” tambahnya.
Apalagi menjelang musim hujam seperti saat ini, DLH Surabaya sudah pasti meningkatkan perantingan pohon. Hal ini karena saat musim hujan sering terjadi cuaca buruk yang meliputi angin kencang dan hujan deras.
DLH Surabaya membentuk delapan rayon untuk melakukan perantingan. Setiap rayon bekerja dalam dua shift, pagi dan siang.
“Satu rayonnya terdiri dari beberapa wilayah, kami prioritaskan yang rawan dan di ruas jalan protokol,” paparnya.
DLH juga berharap peran aktif masyarakat melakukan perantingan pohon yang ada di perkampungan secara swadaya atau melalui Program Surabaya Bergerak Jilid II, yang sedang digalakkan Pemkot Surabaya. Dalam program tersebut akan dibantu terkait penjemputan sampah dan pembersihan selokan.
“Harapannya kalau di perkampungan bisa kerja bakti atau swadaya masyarakat, karena alat kami tidak bisa masuk di dalam perkampungan padat penduduk,” tutupnya.(*)