KETIK, SURABAYA – Musim hujan yang melanda wilayah Indonesia saat ini tampaknya harus diantisipasi dengan hati-hati oleh masyarakat. Pasalnya musim hujan kali ini dipengaruhi oleh keberadaan fenomena La Nina yang diprediksi muncul pada akhir tahun 2024.
Prakirawan BMKG Juanda, Ari Pulung mengatakan La Nina merupakan fenomena alam yang terjadi secara periodik di Samudera Pasifik. Fenomena ini menyebabkan suhu muka laut di wilayah tersebut mengalami penurunan, sehingga udara terasa lebih dingin dari biasanya.
"La Nina menyebabkan curah hujan yang lebih tinggi dari rata-rata, sehingga dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang," kata Ari, Selasa 5 November 2024.
Lebih lanjut, untuk mengantisipasi datangnya bencana hidrometeorologi, masyarakat diminta untuk melakukan tindakan pencegahan, seperti merapikan pohon dan membersihkan saluran air.
Kondisi La Nina saat ini bisa dibilang berada dalam level yang lemah, akan tetapi kewaspadaan tetap harus di utamakan karena fenomena ini dapat berubah sewaktu-waktu.
"Kondisi ini bisa berubah, jadi tetap perlu perhatian dan kewaspadaan," tambahnya.
BMKG mencatat wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami bencana, seperti Bojonegoro, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Jember, Jombang, Magetan, Batu dan masih banyak daerah lainnya. Oleh sebab itu masyarakat dihimbau untuk berhati-hati dan tetap waspada.
"Musim penghujan di Jawa Timur puncaknya diperkirakan terjadi pada Februari 2025. Masyarakat diharapkan tetap siaga menghadapi perubahan cuaca yang cepat," pungkasnya.(*)