KETIK, SIDOARJO – Sejumlah pedagang Pasar Larangan kembali bergejolak, kemarin.. Mereka kembali menghadang petugas Satpol PP yang hendak merelokasi pedagang.
Ketegangan memanas sejak sekitar pukul 09.00. Mulanya, para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Poetra Daerah itu menggelar aksi damai di Jalan Sunandar Priyo Sudarmo, samping pasar tersebut.
Sesaat kemudian, petugas Satpol PP bergerak mendekati area yang hendak direlokasi. Sontak para pedagang masuk pasar dan menghadang para petugas.
Sebilah bambu dibentangkan. Para pedagang yang sebagian besar emak-emak itu rela menjadi pagar hidup menghadang Satpol PP. Mereka bertahan sembari melantunkan shalawat Badar.
Sementara itu, petugas Satpol PP memilih tidak terlalu agresif. Mereka hanya bertahan tidak sampai kontak dengan pedagang.
Tim advokasi pedagang, Dimas Yemahura Alfarauq mengungkapkan, aksi dari para pedagang itu akan terus berlanjut sampai ada kesepakatan bijaksana dengan stakeholder terkait. “Kami buka ruang diskusi agar ada penataan tapi tidak sampai relokasi,” jelasnya.
Dimas juga tidak menampik bahwa ada sebagian pedagang yang sudah mau untuk direlokasi di tempat baru. Itu juga hak masing-masing. “Kami di sini mewakili pedagang yang memilih bertahan. Ada sekitar 200 pedagang,” tegasnya.
Aksi demo penolakan relokasi itu juga telah dilakukan sebelumnya. Yakni pada Jumat (6/1). Pedagang sampai memblokade Jalan Raya Sunandar Priyo Sudarmo.
Sementara itu, Kabid Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo Hudi Prasetyo mengungkapkan, ada sebagian pedagang yang berkenan untuk direlokasi. Sejak Minggu (8/1) pedagang itu juga mulai pindahan. “Ada kisaran 80 pedagang yang sudah mau pindah,” jelasnya.
Disperindag juga menyerahkan mekanisme relokasi kepada pedagang masing-masing. Dinas hanya menyediakan tempat. Tepatnya di sisi barat Pasar Larangan. Tempat itu sudah dipaving dan dilengkapi tenda. (*)