KETIK, MALANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang merencanakan pembangunan pasar terpadu seluas 10 hektar di kawasan Arjowinangun. Hal tersebut dijelaskan Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi.
Eko menyebutkan, pasar tersebut merupakan pasar rakyat dengan bangunan modern. Pasar Terpadu akan menjadi pusat distribusi barang yang berasal dari Kabupaten Malang, Lumajang, Probolinggo, Blitar, dan lainnya.
"Itu nanti artinya bongkar muat di sana. Yang terkait dengan pengangkutan barang dagangan kita konsepkan di sana," ujar Eko pada Kamis (4/1/2024).
Para pedagang yang ada di Pasar Kebalen maupun Pasar Gadang akan dikumpulkan menjadi satu lokasi di Pasar Terpadu. Mega proyek tersebut digadang mampu mengurai PKL yang ada di Kota Malang.
Eko memperkirakan jumlah pedagang maupun PKL yang dapat tertampung mampu mencapai 2.000 pedagang. Pembangunan Pasar Terpadu juga sebagai upaya pemerintah dalam menghidupkan kawasan timur Kota Malang.
"Bisa maksimal untuk mengurai PKL yang ada di Malang, bisa juga sampai sekitar 2000. Kita lihat jumlahnya dulu, yang jelas itu dari masyarakat Malang Kota, untuk mewadahi masyarakat kota dan menghidupkan kawasan timur," sebutnya.
Saat ini pihaknya masih dalam proses kajian, sehingga belum dapat dipastikan kapan proyek tersebut terlaksana. Tak dapat dipungkiri rencana tersebut dapat memantik beragam respon dari masyarakat maupun pedagang.
Menurutnya pro-kontra dalam proses pembangunan merupakan hal biasa. Ia menekankan pemerintah berniat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat hingga berimbas pada pendapatan per kapita.
"Kalau protes kemudian pro kontra itu sudah biasa. Nanti yang jelas tujuan pemerintah membangun itu untuk rakyat. Membangun itu adalah untuk meningkatkan perekonomian, meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat, kan tujuannya baik," tegasnya.(*)
