KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin Qiamul Lail mengejar malam lailatul qadar pada malam 21 bulan suci Ramadan di tengah samudra.
Syiar on the sea ini merupakan pertama kalinya di Indonesia. Secara khusus, Ketik.co.id turut bersama rombongan Khofifah dalam satu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) 591 Surabaya.
Gubernur Jatim Khofifah saat berada di ballroom KRI 591 Surabaya. (Foto: Naufal Ardiansyah/Ketik.co.id)
Gubernur Jatim Khofifah bersama Forkopimda Jatim berangkat dari Koarmada II, Dermaga Ujung, Surabaya menggunakan KRI 591 Surabaya, Selasa (11/4/2023) hingga Rabu (12/4/2023) dini hari.
Khofifah didampingi Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Maman Firmansyah, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, Kapolda Metro Jaya Irjen Toni Harmanto, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Mia Amiati, Ketua Kwarda Pramuka Jawa Timur HM Arum Sabil, CEO Ketik.co.id Kiagus Firdaus dan lainnya.
Rombongan santri melihat Monumen Jalesveva Jayamahe dari atas Kapal Perang Republik Indonesia 591. (Foto: Naufal Ardiansyah/Ketik.co.id)
Qiamul lail bersama Gubernur Jatim dan Forkopimda Jatim ini mengejar lailatul qadar. Lailatul qadar adalah suatu malam ampunan, diterimanya semua amal, dan dijauhkan dari api neraka.
Malam Lailatul Qadar disebut lebih baik dari pada seribu bulan. Pada sepuluh hari terakhir Ramadan, umat Islam dianjurkan mengisi aktivitas malam dengan kegiatan ibadah.
Sebab, di dalam salah satu malam dalam sepuluh hari terakhir Ramadan tersebut terdapat lailatul qadar. Allah merahasiakan waktu malam lailatul qadar.
Namun, ada beberapa ciri-ciri tanda datangnya malam lailatul qadar. Dalam hadis riwayat Imam Ath-Thayalisi, Rasulullah SAW menyampaikan Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kelembutan, udara cerah, siang harinya tidak terlalu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi harinya Matahari bersinar lemah, dan tampak kemerah-merahan.
Ngaji di KRI Surabaya 591 memburu malam lailatul qadar. (Foto: Naufal Ardiansyah/Ketik.co.id)
Syekh Abil Fadl al-Ghumari dalam kitab Ghayatul Ihsan menyebutkan tanda-tanda orang yang menjumpai Lailatul Qadar. Di antaranya mereka yang menemukan Lailatul Qadar ialah seorang yang dalam keadaan bersujud, tampak pancaran cahaya dari setiap sudut hingga pada tempat yang gelap, terdengar ada salam atau panggilan dari malaikat dan doa-doa yang terkabulkan.
Gubernur Jatim dijadwalkan akan salat malam di atas kapal, di tengah samudra tanpa sekat, langsung mengarah ke atas langit.
Khofifah akan memimpin qiamul lail mengejar malam lailatul qadar. Dalam kegiatan malam ini, orang nomor satu di Jawa Timur akan menyapa nelayan yang sedang bekerja mengais rezeki di tengah laut. (*)