KETIK, BONDOWOSO – Pertumbuhan ekonomi kabupaten Bondowoso mengalami peningkatan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Berdasarkan data yang diperoleh dari situs Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Bondowoso berada di angka 1,36 persen, kemudian naik menjadi 3,49 pada tahun 2021. Sementara pada tahun 2022 tumbuh 3,51 persen.
Namun, angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bondowoso di tahun 2022 ini disalip oleh Kabupaten Situbondo, yang memiliki angka 4,39 persen.
Di wilayah tapalkuda, pertumbuhan ekonomi Bondowoso memang yang paling rendah dibandingkan kabupaten Jember, Banyuwangi, Situbondo, dan Lumajang. Secara berurutan data pertumbuhan ekonomi keempat kabupaten tersebut pada tahun 2022, yakni 4,53; 4,43; 4,39; 4,43.
Lucy Efendi, Ketua Tim Neon BPS Kabupaten Bondowoso, menerangkan, ada sekitar 17 subsektor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Mulai dari pertanian, industri pengolahan, perdagangan, dan lain-lain.
"Di masing-masing subsektor itu ada yang naik, ada yang turun. Jadi dari segala aspek," ujarnya.
Namun demikian, kata Lucy, pertumbuhan ekonomi Bondowoso di tahun 2022 sendiri lebih cepat dibanding tahun 2020. Hanya saja memang tak secepat kabupaten lainnya .
Penyebabnya, karena subsektor paling dominan di Bondowoso yakni lapangan usaha kategori A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami kontraksi.
"Di Bondowoso, lapangan usaha pertanian cukup mendominasi dan di tahun lalu mengalami kontraksi, sehingga pertumbuhannya tidak secepat kabupaten lain, di mana lapangan usaha pertaniannya tumbuh postif," jelasnya.
Dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,09 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen permbentukan modal tetap bruto (PMTB) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,91 persen.
Sementara, struktur PDRB Bondowoso tahun 2022 didominasi lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 28,34 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 74,58 persen.(*)