Polije Gelar Pelatihan Berdayakan Kelompok Tani Mangga untuk Tingkatkan Penanganan Pasca Panen

Jurnalis: Fenna Nurul
Editor: Muhammad Faizin

3 September 2024 08:37 3 Sep 2024 08:37

Thumbnail Polije Gelar Pelatihan Berdayakan Kelompok Tani Mangga untuk Tingkatkan Penanganan Pasca Panen Watermark Ketik
Pengolahan buah mangga hasil panen petani Wuluhan untuk diversifikasi produk didampingi tim pengabdian Polije (2/9/2024) (Foto: Humas Polije)

KETIK, JEMBER – Tim dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Jember (Polije) menyelenggarakan program pengabdian masyarakat bagi kelompok tani mangga “Margi Mulyo” di Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember.

Program tersebut merupakan Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM) hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek tahun 2023. Tim dosen Polije yang terlibat diantaranya Huda Oktafa, Dian Galuh Pratita, dan Hendra Yufit Riskiawan. Serta dua mahasiswa, Wildan Sugiono dan Putri Nabilah Huwaidah.

Ketua tim pengabdian masyarakat, Huda Oktafa menyampaikan sebagian besar petani mangga di Wuluhan menjual hasil panennya langsung kepada pengepul dengan harga murah. Apalagi saat panen raya, harga mangga semakin anjlok.

“Oleh sebab itu, diperlukan solusi agar petani dapat menghasilkan buah mangga berkualitas tinggi, menciptakan alternatif produk olahan untuk mengatasi kelebihan produksi, dan menangkap peluang pasar lebih luas,” ungkapnya, Selasa, 3 September 2024.

Pelatihan kemudian diberikan untuk menunjang pendapatan petani, melalui peningkatan kualitas mangga lokal serta pengembangan variasi produk hasil panen.

 

Foto Petani mangga lokal, Kecamatan Wuluhan mengikuti pelatihan pengolahan mangga menjadi banyak variasi produk (2/9/2024) (Foto: Humas Polije)Petani mangga lokal, Kecamatan Wuluhan mengikuti pelatihan pengolahan mangga menjadi banyak variasi produk (2/9/2024) (Foto: Humas Polije)

 

Para petani dilatih mulai dari penanganan buah pasca-panen hingga teknik diversifikasi produk olahan mangga. Salah satu metode yang diajarkan adalah penerapan Good Handling Practice (GHP) dalam penanganan buah segar.

Dalam metode GHP ini, petani dilatih cara melakukan sortasi, pencucian serta penggunaan teknologi Hot Water Treatment (HWT). Teknik perlakuan panas yang berguna untuk menghambat aktivitas biokimia pada buah mangga, membasmi hama, dan menjaga kesegaran buah lebih lama.

Alat HWT semi otomatis disediakan agar bisa dimanfaatkan langsung oleh kelompok tani untuk meningkatkan kualitas hasil panen.

“Selain mendorong petani untuk mengolah mangga menjadi berbagai produk bernilai jual tinggi. Petani dilatih membuat produk seperti selai mangga, bubuk mangga, minuman Whey-Mangga, hingga bolu kukus mangga,” sambung Huda.

Inovasi produk-produk tersebut diharapkan dapat dijadikan oleh-oleh khas Wuluhan, apalagi secara geografis letaknya dekat dengan destinasi wisata populer. Seperti Tanjung Papuma, Pantai Watu Ulo, dan Teluk Love.

“Olahan mangga jarang ditemukan di pasaran. Dengan pelatihan ini, kami berharap petani dapat memanfaatkan peluang bisnis baru dan memproduksi olahan yang memiliki nilai tambah. Apalagi daerah ini dekat dengan wisata, sehingga produk-produk olahan mangga bisa dijadikan oleh-oleh khas,” kata Huda.

Untuk meningkatkan jangkauan pemasaran, tim pengabdian juga memberikan pelatihan mengenai strategi promosi dan penjualan online. Petani diajarkan cara mengemas produk dengan menarik, serta bagaimana memasarkan produk melalui platform e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia. Penggunaan e-commerce diharapkan dapat membantu petani memperluas pasar, tidak hanya di Jember, tetapi juga di luar wilayah.

Sementara, Ketua Kelompok Tani Mangga “Margi Mulyo”, Mariyono menyambut baik pelatihan yang digelar tim Polije. Terutama bagi petani yang ingin mengembangkan usaha di sektor kuliner.

“Kami mendapatkan banyak pengetahuan baru, mulai dari cara penanganan pasca-panen hingga cara mengolah mangga menjadi produk bernilai jual. Harapannya, ini bisa menambah penghasilan dan kesejahteraan kami,” tuturnya.

Para petani mangga berharap kegiatan pemberdayaan tersebut tidak hanya berhenti pada pelatihan saja, namun Polije terus memberikan pendampingan.

Juga diharapkan dapat membangkitkan potensi industri mangga di Kecamatan Wuluhan, meningkatkan kesejahteraan para petani melalui inovasi produk dan perluasan pasar.(*)

Tombol Google News

Tags:

Polije tim pengabdian masyarakat Kelompok tani mangga diversifikasi produk mangga pariwisata Kuliner Politeknik Negeri Jember