Polisi Ngawi Larang Petani Berantas Tikus dengan Jebakan Listrik

Jurnalis: Eko Suprayitno
Editor: Marno

10 Mei 2023 13:34 10 Mei 2023 13:34

Thumbnail Polisi Ngawi Larang Petani Berantas Tikus dengan Jebakan Listrik Watermark Ketik
Anggota Polsek Karangjati, Ngawi Ajak Petani Lakukan Gropyokan untuk memberantas hama tikus di persawahan. (Foto: Humas Polsek Karangjati)

KETIK, NGAWI – Hama tikus menjadi musuh utama para petani di Bumi Orek-orek Ngawi.Sebab, tikus dapat merusak beragam tanaman petani hingga mengurangi optimalisasi produksi.

Beragam cara dilakukan untuk mengendalikan hama tikus di Ngawi, mulai dari menghadirkan burung hantu sebagai predator alamiah tikus.

Tak hanya itu, Polres Ngawi dan Dinas Pertanian juga mengajak petani untuk melakukan gropyokan atau penangkapan tikus secara serentak dengan alat tradisional ataupun pengasapan.

Gropyokan tikus dipilih karena dinilai menjadi salah satu cara yang aman dalam meningkatkan keamanan dan ketahanan pangan di  Ngawi, sebagai daerah lumbung pangan Indonesia

Kasi Humas Polres Ngawi, Iptu Dian menyatakan bahwa Bhayangkara Pendamping Penjagaan Pertanian Ramah Lingkungan (Bhatarling) lebih dioptimalkan agar ketahanan dan keamanan pangan tetap terjaga

“Bhatarling bersama Dinas Pertanian juga para petani lebih dioptimalkan kembali agar swasembada, kemandirian dan ketahanan serta keamanan pangan lebih meningkat,” ucap Plt Kasi Humas Iptu Dian.

Selain menyarankan memakai pupuk organik, gropyokan hama tikus merupakan kegiatan Bhatarling yang dilakukan bersama para petani agar dapat meningkatkan swasembada pangan, kemandirian pangan, ketahanan pangan dan keamanan pangan.

Kapolsek Karangjati AKP Agus Andi P menyatakan bahwa pihaknya bersama petani selalu gotong-royong melakukan gropyokan tikus.

“Kami bersama para petani gotong royong melakukan gropyok tikus, agar aman bagi tanaman juga para petaninya,” ungkapnya

Kapolsek mengatakan jebakan tikus yang dialiri listrik di sawah dapat membahayakan orang. Untuk itu dia mengimbau untuk menggalakkan gropyokan atau menangkap tikus bersama-sama di sarangnya adalah cara efektif.

“Ya, benar saat ini para petani sudah mulai tanam padi kembali, dan anggota Polsek Karangjati mengingatkan lagi agar tidak ada petani yang pasang jebakan tikus pakai aliran listrik, sebab itu berbahaya bagi dirinya sendiri dan orang lain, Gropyok tikus pada sarangnya di sawah cukup efektif, terbukti ratusan tikus yang berhasil ditangkap,” tutur Agus.

Menurut Kapolsek Karangjati sosialisasi kepada petani tentang pemberantasan hama tikus di sawah secara aman akan terus dilakukan.

“Kita akan selalu mengontrol di sawah apakah ada jaringan listrik untuk jebakan tikus,” lanjutnya

Agus juga meminta kepada petani agar dalam menanggulangi hama tikus dengan menggunakan cara yang lebih aman seperti dengan cara gropyok, pengasapan, pasang racun atau cara lain sebagaimana petunjuk Petugas Penyuluan Pertanian.

“Semoga dengan imbauan ini, para petani dapat memahami bahayanya jika dilakukan pemasanagn jebakan tikus beraliran listrik, kemudian beralih menggunakan cara lain yang lebih aman dan tidak membahayakan jiwa para petani dan orang lain,” harapnya.

Gropyokan sangat efektif dalam memberantas hama tikus, terbukti tidak sampai satu jam, ratusan tikus di salah satu area persawahan berhasil ditangkap dan dimusnahkan. (*)

Tombol Google News

Tags:

Ngawi Ramah Ngawi Lumbung Pangan Polisi Ngawi Gropyokan Tikus Burung Hantu Jabakan Tikus