KETIK, BLITAR – Berbagai inovasi terus dikembangkan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar guna memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Salah satunya yaitu program Farmasi Rawat Jalan No Antrian atau biasa disebut Arjuna. Ini adalah pengembangan pelayanan yang berfokus pada pengambilan obat jadi (bukan racikan) di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
Dengan layanan Arjuna, pasien mendapatkan obat secara cepat, mudah dan aman tanpa menunggu lebih dari 8 menit, Selasa (3/10/2023).
Berdasar dari pengalaman pada 2021 saat program Arjuna ini belum dilaksanakan, banyak keluhan dari pasien tentang begitu lamanya antrian obat. Itu seperti dikatakan Yenie Rosalina S.Farm penanggungjawab depo Arjuna kepada wartawan media online nasional, Ketik.co.id.
"Sejarah terbentuknya program Arjuna ini sewaktu tahun 2021 lalu, covid-19 masih merebak di wilayah Blitar dan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi menjadi salah satu rumah sakit rujukan kala itu. Untuk mencegah panjangnya antrian dan berkumpulnya pasien, maka RSUD Ngudi Waluyo meluncurkan program Arjuna tersebut," jelas Yenie.
Berdasar KEPMENKES No: 129/MenkesSK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, maksimal antrian pengambilan obat oleh pasien adalah 30 menit. Namun, dengan adanya program Arjuna, selama sekitar dua tahun berjalan, rata-rata waktu tunggu pasien hanya 5 menit saja.
"Selain mencegah terjadinya kerumunan di ruang tunggu pengambilan obat, kepuasan pasien atas pelayanan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi adalah tujuan utamanya," imbuh Yenie.
Layanan Arjuna juga telah dikembangkan menjadi Sempati (Sampai Tempat Tinggal) yaitu layanan pengantaran obat untuk pasien rawat jalan yang tidak mau menunggu antrian obat di rumah sakit.
Obat akan diantarkan oleh jasa pengantaran dari rumah sakit ke rumah pasien secara aman dengan bekerjasama dengan pihak PT POS Indonesia.
"Setelah pasien mendapatkan resep obat, bisa langsung mengontak melalui call center Arjuna, dan obat bisa ditunggu di rumah," pungkas Yenie.(*)