KETIK, JAKARTA – Generasi milenial di kota metropolitan belum banyak yang mengetahui buah duwet, juwet atau jamblang. Buah berwarna ungu ini mirip anggur, tetapi memiliki biji tunggal. Ukuran duwet kurang lebih sama dengan anggur, tetapi ada yang lebih besar dan tak sedikit yang lebih kecil.
Pohon ini tumbuh liar di sebagian India, Sri Lanka, Bangladesh, Kepulauan Andaman, dan Asia Tenggara. Buah dengan nama syzygium cumini kerap menjadi santapan burung, mamalia kecil, musang, dan kelelawar buah.
Duwet memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan. Sebab di dalam buah ini terdapat kandungan air 83 persen, karbohidrat 16 persen, dan sisanya protein.
Mengutip buku Penanganan Segar Hortikultura Untuk Penyimpanan dan Pemasaran karya Murdijati Gardjito, buah ini memiliki kandungan vitamin C dan zat besi yang sangat tinggi. Kandungan itu dipercaya bisa meningkatkan hemoglobin, guna mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Selain memiliki kandungan vitamin C, duwet juga memiliki kandungan vitamin A. Fix, bila vitamin A sangat baik untuk kesehatan mata. Buah yang juga disebut java plum ini bisa untuk mencegah jerawat dan masalah kulit lainnya yang disebabkan jamur.
Di dalam 100 gram duwet terkandung 55 gram potassium, yang baik untuk menjaga kesehatan jantung. Masyarakat di pedesaan percaya buah ini bisa mengurangi dorongan kencing dan rasa haus. Kondisi itu umumnya dirasakan penderita diabetes.
Peneliti percaya buah ini bisa dikonsumsi untuk mengontrol gula darah agar tetap rendah, karena memiliki indeks glikemik yang rendah. Daging buah ini bisa menurunkan kadar gula darah setelah dikonsumsi dalam tempo 30 menit.
Manfaat lain bisa untuk mengobati malaria karena memiliki mengandung asam malat, tannin, asam galat, asam oksalat, dan asam betulic. Kandungan tersebut juga bisa mengobati infeksi pada kulit.
Kini pohon duwet makin berkurang di pedesaan. Manfaat lain dari duwet, pohonnya bisa memberi keteduhan karena bisa tumbuh mencapai 30 meter.
