Sisi Lain Mukson, Ketua Fraksi PKB DPRD Tuban yang Tetap Bertani di Sela Kesibukan Politik

Jurnalis: Ahmad Istihar
Editor: Muhammad Faizin

6 September 2024 12:30 6 Sep 2024 12:30

Thumbnail Sisi Lain Mukson, Ketua Fraksi PKB DPRD Tuban yang Tetap Bertani di Sela Kesibukan Politik Watermark Ketik
Mukson, Ketua Fraksi PKB DPRD Tuban saat meninjau tanaman tembakau miliknya area tanam Desa Wanglukulon , Senori, Tuban (06/09/2024). (Foto: Ahmad Istihar/Ketik.co.id)

KETIK, TUBAN – Ketua Fraksi PKB DPRD Tuban punya sisi lain yang belum banyak diketahui orang. Di sela kesibukannya sebagai politisi dan pejabat publik, ia tetap istikamah mengais rezeki sebagai petani di Kecamatan Senori. 

Pria kelahiran 49 tahun silam ini mengaku dirinya lahir dari kedua orangtua yang berprofesi sebagai petani tembakau. Mereka tinggal di Desa Wanglukulon, Senori, Tuban.

Sejak menjadi anggota dewan pada 2014 hingga kini -atau di periode ketiga periode-, Mukson masih menyempatkan diri pergi ke ladang atau sawah guna merawat tanaman tembakau seluas area tanam 2,5 ha. Saat ini ladang tembakaunya telah memasuki musim panen daun tembakau.

"Alhamdulillah, panen tembakau daun tangkai ke tiga," kata Mukson yang mengenakan kaos berwarna hitam dengan peci hitam khas Nusantara, Jumat, 06 September 2024.

Menurut alumni Ponpes MUS Sarang Rembang ini, harga tembakau di tingkatkan petani saat ini berkisar Rp2,5 ribu daun bawah sampai Rp 5 ribu daun atas per kg kategori daun basah. Harga ini diakuinya cukup bagus dalam mendongkrak meningkatkan kesejahteraan petani.

"Potensi hasil tembakau Senori sangat prospek untuk dikembangkan.Kalau setengah haktarenya bisa menembus Rp 20-25 juta, Semoga mudah-mudahan tahun ini bisa mencapai segitu juga," terangnya. 

Diakuinya, kualitas hasil tembakau codong milik petani Senori tahun ini sangat melimpah dan kualitas warna yang mencolok hijau muda. Meski demikian, menjadi keprihatinannya kala musim panen atau putik tiba, petani malah memilih menjual daun tembakau basah kepada para tengkulak. Hal ini terjadi di kisaran bulan Juli, Agustus, hingga September. 

"Harusnya ini yang diperhatikan dinas terkait, untuk bagaimana hasil panen tembakau sini (Senori) diolah atau dirajang baru kemudian dipasarkan tentu akan, juga mempengaruhi harga jual. Peran pemkab wajib menjembatani penjualan ke perusahaan -perusahan," papar mantan ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU) Tuban ini. 

Selain sebagai petani dan politisi, Mukson juga dikenal sebagai seorang guru madrasah di lembaga pendidikan yayasan Hidayatus Sibyan, yang berada di dekat rumahnya yang ada di Desa Wanglukulon Senori. (*)

Tombol Google News

Tags:

Mukson DPRD Tuban pkb Pertanian tembakau Pemkab Tuban Kementan