Sisihkan Laba Warung Kopi, Disabilitas asal Jember Berangkat Haji

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Marno

19 Juni 2023 08:40 19 Jun 2023 08:40

Thumbnail Sisihkan Laba Warung Kopi, Disabilitas asal Jember Berangkat Haji Watermark Ketik
Muhammad Tabri Sulaiman (50) warga Jember saat menceritakan kisah hidupnya bisa naik haji, Senin (19/6/2023). (Foto : M.Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Naik haji diwajibkan bagi orang yang mampu. Namun bagi Muhammad Tabri Sulaiman (50) penjual kopi di Pasar Kalisat, Jember ini menunaikan rukun Islam ke lima tak perlu menunggu kaya dulu.

Berkat ketekunannya menyisihkan uang laba hasil warung kopinya, Tabri Sulaiman memberanikan diri untuk mendaftarkan haji sejak 2011.

"Saya menyisihkan sedikit uang untuk bisa berangkat Haji, dan alhamdulillah tahun ini saya berkesempatan berangkat haji. Sebenarnya jadwal keberangkatan 2022, namun tertunda karena Covid-19," beber Tabri saat ditemui di Asrama Haji Sukolilo, Senin (19/6/2023).

Ia berjualan kopi tak begitu jauh dari rumahnya berjarak sekitar 500 meter. Membuka usaha warung kopi ini ia tekuni selama sekitar 20 tahun. Sebelumnya ia sempat berjualan sayur di pasar. Dia membuka warung kopinya mulai pukul 01.30 WIB dini hari hingga pukul 07.30 WIB pagi.

"Alhamdulillah sekarang saya sudah ada lapak kecil-kecilan untuk jualan di pasar. Awal-awal jualan saya belum ada lapak jadi kalau jualan harus rebutan dengan sesama pedagang yang tidak punya lapak di pasar,” terangnya. 

Lapak jualannya merupakan sumbangsih dari pejabat saat itu. Tabri bersyukur hingga kini dia masih bisa menempati lapak tersebut. Dari berjualan kopi tersebut, Tabri bisa mengantongi keuntungan sekitar 100 ribu-150 ribu tiap hari.

“Namanya juga jualan, pas ramai ya bisa dapat 200 ribu, pas sepi dapat 50 ribu. Alhamdulillah masih diberi rezeki buat keluarga,” jelasnya penuh rasa syukur.

Dari jualan kopi tersebut, Tabri mulai berusaha membuka jalan memenuhi harapan yang dia idam-idamkan selama ini. "Ya dikumpulkan hasil jual kopi. Selain itu saya juga ambil kredit di bank untuk saya belikan sapi untuk diternak. Alhamdulillah setiap sapi besar saya jual," terangnya sambil mengenang usahanya untuk bisa naik haji.

"Dari jual minuman kopi ditambah dari jualan hasil ternak dan ambil kredit di bank saya niatkan untuk mendaftar dan melunasi haji," imbuhnya.

Sambil berurai air mata, dia mengungkapkan rasa syukur dan haru karena dipanggil lebih cepat.  Meskipun tidak didampingi istri, Tabri tetap optimis bisa menjalankan semua rukun ibadah haji. “Istri baru daftar tahun 2017 karena memang ada rezekinya tahun itu,” jelasnya. Tabri ini penyandang disabilitas karena memiliki keterbatasan pada kedua kaki dan tangannya yang kecil.

Di Tanah Suci nanti, ia akan berdoa untuk kesehatannya karena Tabri memiliki kelainan jantung bawaan dari lahir. Ia berharap bisa menyekolahkan kedua anaknya yang saat ini masih duduk di bangku SD dan SMA sampai ke jenjang yang lebih tinggi. "Doa saya, semoga saya bisa menyekolahkan anak saya sampai mengejar cita-citanya," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

haji Kisah Haji Haji 2023 Jember Jemaah Haji asal Jember