Siswi SMAN 1 Sidoarjo Cetak Rekor Nilai Tertinggi UTBK, Masuk Kedokteran Unair

Editor: Fathur Roziq

22 Juni 2024 02:40 22 Jun 2024 02:40

Thumbnail Siswi SMAN 1 Sidoarjo Cetak Rekor Nilai Tertinggi UTBK, Masuk Kedokteran Unair Watermark Ketik
Selend Sabrina Robin bersama Kepala SMAN 1 Sidoarjo Dr Eko Redjo Sunariyanto MPd saat di ruang kepala sekolah pada Rabu (19/6/2024). (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)

KETIK, SIDOARJO – Perlu lebih dari sekadar berani. Mendaftar ke Fakultas Kedokteran Unair harus siap segalanya. Persaingan sangat-sangat ketat. Selend Sabrina Robin ternyata tidak hanya lolos masuk. Lulusan SMAN 1 Sidoarjo itu malah meraih nilai UTBK tertinggi. Sempat tidak percaya.

Kamis, 13 Juni 2024 lalu, Selend menerima panggilan lewat smart phone. Dari Seberang telepon, seorang lelaki mengabarkan berita bahagia. Selend dinyatakan sebagai calon mahasiswa peraih nilai tertinggi UTBK dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2024. Angkanya 834,71. 

’’Saya diundang ke kampus Unair. Katanya nilai UTBK saya paling tinggi,’’ kata gadis kelahiran 17 September 2005 ini.

Selend tidak menanggapinya. Dia curiga telepon tersebut bukan dari kampus Unair. Panggilan itu semacam upaya penipuan online. Sedang marak kan kejadian seperti itu. Selend takut memenuhi undangan tersebut karena tidak ada panggilan resmi. Semacam pengumuman atau surat pemberitahuan. Dia memutuskan tak datang.

Berikutnya dia dapat kiriman surat resmi dari Unair. Sebenarnya, Fakultas Kedokteran Unair berencana mengadakan jumpa pers dengan menghadirkan Selend sebagai peraih nilai tertinggi UTBK 2024 ini. Namun, waktu itu Selend sedang berada di luar kota. Lagi-lagi dia tidak bisa datang.

’’Yang pertama karena takut hoaks penipuan. Tapi, pas dapat surat itu saya memang berhalangan datang,’’ jelas putri anggota Polda Jatim bernama Robin ini.

Selend saat itu sudah bersyukur. Dirinya pasti diterima kuliah di Fakultas Kedokteran Unair. Perjuangan selama 1 tahun terakhir berhasil mewujudkan impian kenyataan. Sejak anak-anak, gadis yang pernah menjadi anggota Paskibra Sidoarjo itu memang selalu bermimpi bisa jadi dokter.

”Tidak punya cita-cita lain,’’ ungkanya.  

Bagi sulung di antara tiga bersaudara ini, jalan terbaik menuju passion studi tertingginya itu adalah kuliah kedokteran di Unair. Selend pun berjuang habis-habisan. Sejak masuk SMAN 1 Sidoarjo, dia selalu belajar giat. Keras. Gigih. Cita-cita menjadi dokter adalah fokus utamanya. Bangku kuliah Fakultas Kedokteran Unair incarannya.

’’Di keluarga ayah dan ibu belum ada dokter. Saya bertekad jadi dokter yang pertama di keluarga,’’ ujarnya.

Namun, seorang yang terlahir sebagai Gen Z, Selend kesulitan juga membendung hasratnya untuk aktif berorganisasi. Dia aktif di Paskibra. Ikut pemilihan Duta Genre Kabupaten Sidoarjo. Menjadi pengurus OSIS di SMAN 1 pun dijalani dengan penuh semangat. Banyak aktivitasnya.

’’Selend ini, kata guru-guru, siswa yang paling betah di sekolah,’’ kata Kepala SMAN 1 Sidoarjo Dr Eko Redjo Sunariyanto kepada jurnalis Ketik.co.id yang mewancarai keduanya di sekolah pada Rabu (19/6/2024). Gadis berkacamata itu tampak tersenyum malu.

Sebagai kepala sekolah, Eko Redjo dan Tim Guru tidak ingin murid-murid SMAN 1 menghadapi SNBT dengan persiapan kurang. Sekolah pun mengundang wali murid siswa kelas XII. Guru-guru, komite sekolah, dan orang tua berembuk.

Mereka sepakat untuk bekerja sama menyukseskan anak-anak kelas XII agar bisa masuk ke perguruan tinggi impian masing-masing. Salah satunya, Selend ini.

Ningsriati, ibunda Selend, juga ikut hadir mengikuti undangan sekolah. Ada satu pesan penting buat para ibu dan orang tua. Sering-sering mengingatkan putrinya agar lebih fokus belajar di SMAN 1 Sidoarjo.  

’’Kalau masih terlalu aktif kegiatan, pulangnya saya diomeli ibu,’’ ungkap Selend lantas tersenyum dan melepas kacamatanya.

Padahal, lanjut Selend, cita-citanya menjadi dokter tetaplah fokus hidupnya. Dalam setahun terakhir, Selend telah berkomitmen untuk belajar mati-matian. Pendampingan tim guru di SMAN 1 Sidoarjo dia ikuti.

Selend juga mengikuti bimbingan belajar dan les privat. Dia tekun terus berlatih soal-soal UTBK selama hampir 1 tahun terakhir. Seminggu full. Sampai malam. Hari minggu atau libur tanggal merah pun tetap belajar.

’’Setiap hari targetnya latihan minimal 15 soal,’’ katanya.

Jadi, ketika sedang berada di sekolah atau di mana pun, Selend selalu menyempatkan diri belajar. Latihan soal. Belajar ala Gen Z, salah satunya, ya pakai smart phone.

Kadang-kadang Selend buka Twitter. Serius menatap layar IG dan X di ponsel. Bahkan, saat mengikuti live di TikTok, itu pun dia sedang belajar dengan tekun. Level soalnya malah lebih sulit daripada soal UTBK. Dia merasa bisa lebih mudah paham dengan cara belajar seperti itu. Sambil menunggui adik, masih bisa belajar.

”Kalau diomeli ibu saya diam saja,” ungkap Selend. 

Sebagai kepala SMAN 1 Sidoarjo, Eko Redjo juga turun langsung memberikan bimbingan kepada murid-muridnya. Salah satunya, materi tentang analisis wacana (discourse analysis).

Intinya materi ini mengajarkan teknik membaca, memahami, menganalisis, lalu menjawab soal. Materi itulah yang ternyata sangat membantu menaklukkan soal-soal UTBK. Sebab, ada soal-soal UTBK yang tidak bisa di-track. Belum pernah ada. Bahkan, ada soal yang seolah-olah tidak terkait mata pelajar apa pun di sekolah.

’’Soal-soal yang seperti itu akhirnya bisa dijawab oleh siswa,’’ tambah Eko Redjo yang mantan kepala SMAN 1 Waru tersebut.

Foto Kepala SMAN 1 Sidoarjo Dr Eko Redjo (kiri), para guru, dan siswa-siswi bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang mengunjungi sekolah itu pada Januari 20024 lalu.Kepala SMAN 1 Sidoarjo Dr Eko Redjo (kiri), para guru, dan siswa-siswi bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang mengunjungi sekolah itu pada Januari 20024 lalu.

Dia bersyukur banyak lulusan SMAN 1 Sidoarjo sukses masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) pilihan. Untuk data sementara tahun ini, SMAN 1 berhasil meloloskan 130 siswanya masuk ke berbagai PTN lewat jalur UTBK.

UGM, ITB, ITS, Unair, UB, dan PTN-PTN lain di seluruh Indonesia. Program studinya pun beragam. Sesuai pilihan siswa. Khusus jalur prestasi, 48 siswa SMAN 1 Sidoarjo berhasil. Data lengkapnya masih disusun.

”Kami sangat berterima kasih kepada Komite Sekolah, wali siswa, dan para guru di sekolah. Ini semua berkat kerja sama dan kolaborasi yang sangat baik,” ungkap alumnus IKIP Negeri Surabaya (sekarang Unesa) itu. (*)

 

Tombol Google News

Tags:

SMAN 1 Sidoarjo Unair Fakultas Kedokteran Unair UTBK 2024 Nilai Tertinggi UTBK Eko Redjo Sunariyanto Pendidikan Sidoarjo