SLB C Autis Kedungkandang Bekali Peserta Didik dengan Keterampilan Vokasional

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang

4 Oktober 2024 20:00 4 Okt 2024 20:00

Thumbnail SLB C Autis Kedungkandang Bekali Peserta Didik dengan Keterampilan Vokasional Watermark Ketik
Produk-produk garapan siswa di SLB C Autis Kedungkandang. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Salah satu sekolah luar biasa di Kota Malang, yakni SLB C Autis Kedungkandang memfokuskan diri untuk melatih keterampilan vokasional anak-anak tuna grahita dan autis. Sekolah luar biasa tersebut saat ini memiliki 154 siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA LB.

Guru SLB C Autis Kedungkandang, Meita Atikasari menjelaskan siswa diajarkan membuat berbagai produk yang memiliki nilai jual. Mulai dari produk-produk makanan hingga kerajinan tangan.

"Dalam pembelajaran, anak-anak diajarkan lebih ke ketrampilan vokasional sebagai bekalnya nanti ketika lulus. Kita ada hasil karna anak-anak vokasi karena SLB C Autis Kedungkandang punya enam vokasi," ujarnya, Jumat 4 Oktober 2024.

Pihak sekolah juga bekerjasama dengan seniman yang memiliki Komunitas Titik Thenger, wadah bagi kreativitas anak difabel. Bahkan para siswa dapat membuat topeng dari tahap awal hingga pengecatan.

"Jadi anak-anak ketika lulus diminta oleh beliau untuk memproduksi topeng. Kita juga tidak hanya beli lalu diwarnai, tapi anak-anak membuat dari awal. Bahannya dari resin dan dibuat dari cetakannya," paparnya.

Tak hanya itu, produk makanan dalam kemasan yang diproduksi para siswa telah berhasil mendapatkan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Hasil produksi tersebut telah diperjualbelikan melalui marketplace maupun toko Dis'mart di DPRD Kota Malang.

"Ada tata boga, produk unggulannya Broncis sudah mengantongi izin PRIT, kemudian juga ada kopi. Lalu dari vokasi budidaya tanaman itu juga ada teh telang. Lalu juga ada dari vokasi membatik, ada juga dari vokasi souvenir," jelasnya.

SLB C Autis Kedungkandang sendiri dikhususkan untuk siswa tuna grahita dan autis. Terdapat dua jenis tuna grahita yakni sedang seperti down syndrom, dan tuna grahita ringan. Untuk pendidikan vokasional, lebih difokuskan kepada siswa di jenjang SMP dan SMA.

"Kalau untuk SD kita ada terapi nah terapinya sistemnya pull out, jadi anaknya diambil, dimasukkan ke ruang terapi dengan terapis yang sesuai kebutuhannya. Misalnya visual support ini berati membutuhkan terapi di bidang konsentrasinya," tutupnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

SLB C Autis Kedungkandang Kota Malang Produk Karya Autis Anak Autis Vokasional