KETIK, SURABAYA – Pada pagelaran Wisuda Ke-15 Universitas Ciputra (UC) Surabaya ada yang unik sekaligus berbeda, yaitu sejumlah 350 wisudawan maupun wisudawati juga oleh para senat mereka menari bersama sembari duduk pada sesi Kedua Jum'at (14/10) malam.
Tarian tersebut bernama Tari Ratoh Duek adalah sebuah karya hasil kreasi turunan dari Tari Saman dari Provinsi Aceh, makna dari tarian ini adalah kebersamaan dan perjuangan wisudawan dalam melewati proses sampai lulus saat ini.
Widya Sari Hastuti Ketua Wisuda ke-15 Universitas Ciputra menjelaskan bahwa tarian ini sebagai gambaran perjuangan para wisudawan dalam melewati proses sampai lulus hari ini.
"Saat tarian dilakukan, lirik lagu dinyanyikan dimana arti lirik tersebut adalah proses perjuangan para wisudawan," ujarnya.
Tarian Ratoh Duek tersebut dikomandoi oleh Head Performing Art and Sport Management Universitas Ciputra, Henry Susanto Pranoto bahwa tarian ini hanya dipersiapkan cukup singkat beberapa hari sebelum pagelaran wisuda.
"Tarian ini menyatukan manusia, ceritanya dimana tarian ini menceritakan tentang kehidupan manusia dari awal lahir sampai matinya manusia," paparnya.
Henry berharap dengan adanya acara Wisuda ini adalah para wisudawan mengingat dan beberapa lirik tersebut diganti dengan kegiatan mahasiswa Universitas Ciputra.
"Mereka akan ingat bagaimana mereka waktu awal masuk kampus dan pada akhir mereka lulus dan bisa menjadi berkat untuk banyak orang," harapnya.
Henry mengungkap Universitas Ciputra membuat tarian tersebut dibersamai juga dengan cerita-cerita khas mahasiswa di lingkungan kampus.
"Saat tarian dilakukan, lirik lagu dinyanyikan dimana arti lirik tersebut adalah proses perjuangan para wisudawan," ujar Henry.
Tujuan dari tarian tersebut dihadirkan untuk mengenalkan budaya Indonesia di Generasi Z agar mengetahui dan mencintai salah satu budaya bangsa ini.
"Salah satunya menghidupkan kembali budaya-budaya Indonesia dalam bentuk modern ya itu tadi dengan khasnya Ciputra enterpreneur, sehingga banyak anak muda yang menyukai," pungkasnya.
Selain itu, Tarian ini juga diharapkan oleh Henry bahwa Wisudawan tidak akan pernah melupakan dari mana mereka berasal.
"Mereka satu alumni, satu visi akan mengembangkan enterpreneur, biasanya tarian ini dilakukan dengan berlutut ya, tetapi ini dilakukan sembari duduk," jelas Henry.
Saat tarian tersebut dimulai oleh Henrry, senat maupun wisudawan sangat bersemangat mengayunkan tangan sesuai aba-aba sehingga terlihat bagus dan kompak.
Selain wisudawan, Tarian Ratoh Duek juga diikuti oleh beberapa orang tua yang hadir sehingga suasana semakin ramai dan asyik, mereka semua terlihat kompak dan juga bagus. (*)